Senyum Manisnya, Telah Menautkan Hati Kita Berdua


Minggu, 02 April 2017
Label: ,
Advertisement
Penghuni-60 | Senyum Manisnya, Telah Menautkan Hati Kita Berdua

This is true story. Ini adalah salah satu bagian kisah dalam perjalanan hidup saya. Sebuah kisah yang pada akhirnya mempertemukan saya dengan seseorang yang teramat berarti dalam hidup saya. Dulu, sekitar 10 tahun yang lalu, saya bukanlah siapa-siapa di dunia maya ini. Tidak ada yang mengenal saya sebagai sosok yang bersembunyi di balik nama 'Penghuni 60'. Saya masih sebagai seorang pemuda yang hidup luntang-lantung putus kuliah mencari pekerjaan dengan susah payah.

Setiap hari saya jalani hanya nongkrong di sebuah cafe kecil milik teman saya. Bahkan tidak jarang saya habiskan waktu dari pagi hingga sore hanya duduk-duduk di tempat itu saja. Menghabiskannya dengan mengobrol dan bercanda ria bersama teman-teman. Sembari meneguk segelas es rumput laut yang menjadi minuman favorit satu-satunya di cafe itu, pada saat itu. Sebab, seiring berjalannya waktu, kini es rumput laut sudah tidak begitu booming lagi.

Senyum Manisnya, Telah Menautkan Hati Kita Berdua

Mencari pekerjaan memanglah sulit. Saya benar-benar merasakannya begitu saya selesai sekolah. Melamar kesana kemari, bermodalkan ijazah D1 Informatika tidak menjadi jaminan bagi saya untuk dapat dengan mudah memperoleh pekerjaan. Apalagi didukung dengan postur tubuh saya yang pendek dan kecil. Makin menyudutkan saya untuk mendapatkan pekerjaan jika saya menemukan salah satu syarat dalam sebuah loker yang menyinggung soal 'tinggi badan'.

Namun, dari semua kisah perjalanan hidup saya dalam mencari pekerjaan itulah telah membawa saya masuk ke dalam kisah yang lain, yang takkan pernah saya lupakan begitu saja. Kisah cinta pandangan pertama saya.

Cinta Pandangan Pertama di Cafe Emperan Rumput Laut

Bagian kisah cinta ini takkan pernah terlupakan begitu saja seumur hidup saya. Kisah cinta pandangan pertama yang terjadi di sebuah cafe rumput laut milik teman saya yang bernama Andi.

Aksi Andi di Cafe Emperan Rumput Laut

Siang itu terasa begitu terik, baru saja saya melewati hari yang begitu berat, keringat pun terasa bercucuran di dahi, ku seka dengan sapu tangan. Dengan melangkah gontai, saya coba mengendorkan kancing kemeja putih saya. Kemudian berjalan menuju gerobak es rumput laut yang letaknya tidak jauh dari tempat pemberhentian angkot. Sapaan pun terdengar manakala jarak sudah dekat,

“Hey, rapih amat, Wan, dari mana, nglamar kerja ya, dapet?” sapa Andi, si pemilik cafe itu. Sebenarnya itu bukan cafe, tapi saya lebih suka menyebutnya begitu. Lebih terasa gaul.

Saya membalasnya hanya dengan senyuman tipis, kemudian duduk di sebuah bangku panjang. Lalu saya lepaskan tas hitam yang sedari tadi melingkar di pundak saya. Tanpa saya sadari, di sebelah kanan saya sudah duduk seorang gadis berjilbab yang mungkin sudah sedari tadi berada disitu. Dia duduk di bagian ujung kanan dari bangku panjang ini, memang tidak terlalu jauh, tapi saya merasakan sedikit getaran kecil tiba-tiba mengalir di dada saya. Ah, ada apa ini? Saya mulai penasaran, saya tengok dia mencoba untuk mendapatkan wajahnya. Tapi agak sulit, saya lihat ia begitu asik tengah menikmati segelas minuman yang ada di depannya.

Saya coba meliriknya lagi, tapi gagal, badan Andi yang telah berada di samping kanan saya menghalangi pandangan saya menatap gadis itu. “gimana Wan?” tanya Andi, yang kini duduk di sebelah saya.

Pertanyaan itu tidak langsung saya jawab. Saya hanya menghela nafas. Saya tahu arah pertanyaannya, dengan sedikit lesu akhirnya keluar juga sepatah kata, “gagal Di, tinggi badan saya gak nyampe,” jawabku ketus.

“Sabar aja, belum rejeki kali, o ya mau minum apaan nih?”
“Biasa ajalah, rumput laut, tapi gak pake laut ya..”
“Ups, tenang aja mas bro, disini rumputnya praktis, tuh tinggal ngambil aja di sebelah gerobak...”
“Sialan lu Di.. emangnya saya ini kambing apa, dikasih rumput begituan...”
“Hahaha, abis sedari tadi manyun mulu...”

Tidak disangka, percakapan gurauan saya dengan Andi barusan rupanya memberikan sinyal-sinyal tipis yang pada akhirnya nyetrum ke telinga gadis berjilbab itu. Samar saya dengar suara ketawa kecil keluar dari mulutnya, sambil ditutupi telapak tangan. Saya menoleh, dalam waktu bersamaan gadis berjilbab itu pun menoleh juga ke arah saya, kini tanpa ada yang menghalangi lagi, kedua bola mata indahnya pun beradu pandang sejenak dengan bola mata saya. Sesaat, saya mendadak merasakan waktu seolah berhenti.

Ya Tuhan, benarkah yang saya lihat di hadapan saya ini? Bidadarikah? Atau... saya sedang bermimpi?

Senyum Manisnya, Telah Menautkan Hati Kita Berdua

Segera saya tersentak dari lamunan saya saat Andi datang bersama segelas es rumput laut pesanan saya. Namun disaat bersamaan, mendadak gadis berjilbab itu juga bangkit dari tempat duduknya lalu memanggil teman saya sembari menyodorkan sejumlah uang, kemudian ia pun berlalu pergi. Melangkah semakin jauh, dan terus jauh, hingga akhirnya lenyap ditelan pintu angkot berwarna kuning. Sementara saya, hanya bisa memandanginya saja.

Aaaakh, bodohnya saya! Kenapa bisa-bisanya saya lewatkan begitu saja kesempatan tadi? Kenapa saya tidak menyempatkan diri untuk berkenalan. Sungguh bodoh!

“Eh, gadis berjilbab yang imut tadi siapa ya? Kamu kenal gak?” tanya saya ke Andi.
“Oh, yang itu, sering mampir kesini kok.”
“Ah, masa sih??”
“Iya, dia kan sekarang lagi kursus komputer di BSC, tiap pulangnya itu pasti mampir kesini.”
“Siapa sih namanya?”
“Hayoooo... kamu naksir ya..”
“Ah, kamu itu.. namanya juga usaha Di...”
“Usaha sih usaha, tapi tadi diem aja....ntar deh saya cariin infonya”

Itulah secuplik perbincangan yang hingga saat ini masih terekam jelas dalam benak saya, dan tak akan pernah terhapuskan selamanya. Karena dari situlah semua kisah cinta saya dengannya berawal. Berkat bantuan Andi, saya pun berhasil memperoleh semua informasi tentangnya. Dan mulai saat itulah saya memberanikan diri untuk menemukan tempat tinggalnya. Menemui keluarganya. Dan berhasil memperoleh cintanya.

Waktu pun terasa begitu singkat, hari-hari yang indah bersamanya selalu kami lewati. Kehadirannya dalam hidup saya sudah merubah banyak hal. Hingga pada akhirnya, saya juga berhasil memperoleh sebuah pekerjaan yang paling saya sukai hingga saat ini. Karena pekerjaan saya inilah yang telah membantu saya menjadi sosok 'Penghuni 60' di dunia maya. Semua itu tak terlepas dari dorongan semangat yang selalu diberikan olehnya kepada saya. Saya teramat mencintainya. Teramat sangat sayang padanya. Dialah gadis satu-satunya yang akan menjadi cinta pertama dan terakhir saya. Dia telah mengajarkan kesederhanaan. Coba saja bayangkan, gadis mana di jaman sekarang ini yang mau dengan seorang pria yang datang apel malam minggu hanya naik sepeda? Gadis mana di jaman sekarang ini, yang mau dengan seorang pria yang setiap kali ngajak jalan selalu berjalan kaki. Sulit untuk menemukannya. Tapi dia, telah menunjukkan bahwa cinta yang tulus itu datang bukan karena harta. Tapi karena hati. Cinta itu suci, jangan dinodai oleh banyak hal.

Sepeda Butut Saksi Bisu Cinta Kita

Terima kasih saya ucapkan kepada sosok gadis berjilbab yang hadir 10 tahun yang lalu, yang kini telah ikhlas menjadi pendamping hidup saya dan melahirkan putra pertama saya. Engkaulah segalanya bagi saya. Cinta dan sayang saya padamu takkan pernah luntur sepanjang hidup saya.

Kini, tepat tanggal 29 April 2017 nanti adalah hari yang bersejarah bagi kami berdua. Karena 7 tahun yang lalu tepat di tanggal itu, kami mengucapkan sumpah ijab qabul untuk hidup bersama. Saya ingin sekali dapat memberikan hadiah sesuatu yang saat ini paling ia inginkan, yaitu sebuah laptop. Katanya, ia juga ingin bisa mengenal dunia maya seperti saya. Agar kelak, ia dapat membantu saya jika saya membutuhkannya. Memang, saya pikir tidak ada salahnya untuk memberikan dia laptop. Toh, saat ini segala macam hal bisa dilakukan melalui internet. Memanfaatkan internet untuk berbisnis siapa tau bisa memberikan hal yang berarti dalam kehidupan kami.

"Cinta yang tulus itu datang bukan karena harta. 
Tapi karena hati.
Cinta itu suci, jangan dinodai oleh banyak hal."

Senyum Manisnya, Telah Menautkan Hati Kita Berdua

*******

Thanks
Penghuni 60
Penghuni 60

Artikel Menarik Lainnya:


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Advertisement

20 komentar:

  1. so sweeeet... :)
    semoga langgeng hubungannya sampe kakek nenek ya mas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, mksh mas Rama... pa kbr baru kliatan? ^_^

      Hapus
  2. aneh....ngebacanya aja sy koq ikut bahagia ya......, keren mas.....

    BalasHapus
  3. Sy kejebak dengan tampilan blog ini....liat sepintas...isinya bakal nemu hal2 yang berbau mistis...atau game, eh isinya tutor sama human story....., jd ingat waktu blog sy make theme dark....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, masa sih? tp bukan kejebak Batman kan? :)
      justru kalo mas mau nyari yg isinya horor atau mistis, ada di blog yg lainnya mas... semua template yg saya pake emang desainnya sama. cuma backgroundnya aja yg saya gonta ganti... game juga saya masukin kok di kategori blog ini... maklum sedari awal ngeblog saya kan suka ama yg template gelap. yg ini emang khusus utk ngebahas paling byk tentang tutor

      Hapus
  4. Waa.. baru 7 tahun ya kang.. masih baru itu mah.. selamat hari jadi yah walau belum sampe, hehe.. semoga makin harmonis, rukun selamanya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. mksh kang Maman doanya... amiin.
      7 tahun tuh baru ya kang? tp iya juga sih, kecuali semenit tanpa dia, itu baru lamaaaaaaaaaaaa sekali, berasa seabad... hehe :D

      Hapus
  5. ciye ciyeee... yg bentar lg mau aniversary, 7 tahun pasti byk hal2 indah yg udh dilalui, semoga hanya yg indah2 saja yg terjadi ya mas, salut dgn perjuangan cintanya. jaman skrg cinta memang sering dikaitkan dengan harta mas. Semoga byk wanita dan pria yg bnr2 seperti mas dan mbaknya. siapa sih nama istri mas? kok gak disebutin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mksh mbak Andin, hidup itu pasti selalu berpasangan, ada suka maupun dukanya. begitu jg dlm berumh tangga, ga selalu hal yg indah yg dialami mbak, tp bagaimana caranya kita mengatasi masalah itu adalah yg terpenting. Hmmm, pasti ini kunjungan mbak yg pertama ya? kalo udh knl saya lama sih, pasti tau nama istri saya siapa. Baiklah saya bocorin lg, istri saya namanya 'Fitri'. nama yg cantik dan memiliki arti sesuai dgn cinta yg ia berikan utk saya. BTW, mbak suka bunga ya? blognya penuh bunga sih... :)

      Hapus
  6. aneh...kenapa yang memiliki senyuman sangat manis itu justru kepincut pada pemuda jelek itu ya mang?

    buwahahahaaa....


    SELAMIT, SELAMUT, SELAMOT, SELAMAT, semoga bahagia, sehat dan ceria selalu sepanjang masa hingga akhir hayat dan kelak tetap bersama hingga disurga-NYA bersama anak-anak tercinta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jiyahahahaha... ada yg naksir pemilik cafe nya rupanya.. tp ati2 mang, jgn sampe jeruk makan jeruk... hihihi... :D

      msh mending mkn cilok ato ubi cilembu...

      matur suwun doa2nya Mang Lembu, saya doain juga moga2 jualan ubinya laris manis dan saya dilempar sekeranjang... amiin

      Hapus
  7. Is thius really story. True story. Good!

    BalasHapus
  8. Romantis kali mas...menemukan cinta sejati dari sebuah cafe

    BalasHapus
    Balasan
    1. lbh tepatnya sih warung emperen mas... hehe...:D
      tp biar gaul diberi nama "Cafe Emperan"
      maklum, yg ngumpul disitu para ABG semua

      Hapus
  9. wah dah hampir masuk usia 7 tahun ya mas bahtera rumah tangganya.

    semoga langgeng dan senantiasa menjadi keluarga ssamawa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah mas... 7 tahun berlalu tak terasa begitu cptnya. mksh atas doanya mas Yanto :)

      Hapus
  10. baru baca cerita yang inibasa bikin senyum senyum romantisnyaaah hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe... masa sih??? ^_^
      artikel ini saya tulis utk Blog Competition mbak, alhamdulillah menang, tp bkn dpt hadiah pertama Laptop tuh...
      it's ok yg penting dpt hadiah

      Hapus

Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.