Advertisement
Penghuni-60 | Bisnis Jual Beli Uang Baru Sebelum Lebaran Makin Marak
Hellow Sobat Penghuni 60, semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan tetap semangat ya meski pandemi ini belum berakhir. Dan semoga tahun ini, pandemi yang telah mengacaukan segalanya ini dapat segera berakhir. Aamiin.
Karena masih dalam suasana lebaran, maka sebelum saya masuk ke dalam pembahasan postingan kali ini, saya beserta Squad Penghuni 60 terlebih dahulu ingin mengucapkan:
Baca Juga:
Ilustrasi uang baru ---------
Oke, dalam postingan kali ini, ada sesuatu hal yang menarik ingin saya bahas, karena semakin kesini semakin marak saja. Jika berkenaan dengan suasana lebaran Idul Fitri, beberapa hal telah menjadi adat atau kebiasaan yang tidak bisa lepas, salah satunya yaitu ‘berbagi uang’. Di daerah saya hal ini disebut dengan nama ‘pecingan’. Umumnya orang tua atau orang dewasa yang sudah mapan mereka akan memberikan sejumlah uang kepada anak-anak atau adik-adik mereka yang mereka jumpai sambil bersalam-salaman. Nah, uang yang diberikan ini tentunya adalah uang yang masih kondisi baru. Kenapa demikian? Karena pada umumnya anak-anak akan merasa senang jika diberikan uang baru. (ah itu duluuuu… sekarang beda…)
Jadi, untuk bisa memperoleh uang baru tersebut, tentunya harus dipersiapkan sejak awal sebelum lebaran tiba. Mereka akan melakukan penukaran uang baru itu melalui bank-bank yang menyediakan penukaran uang baru. Adakalanya, kita tidak berhasil mendapatkannya, seperti yang terjadi pada saya. Jujur, memang, setiap kali sebelum lebaran hal yang saya lakukan adalah berburu uang baru di bank, sehubungan dengan pekerjaan saya juga yang sering bolak-balik ke bank, maka hal itu seharusnya dapat dengan mudah saya peroleh. Tapi sayangnya, tahun ini mungkin adalah tahun apes, saya tidak memperoleh sepeser pun uang baru. Alasan banknya sudah keburu ditutup. Padahal saya hampir tiap minggu bolak balik ke bank. Apakah distribusi uang baru tahun ini sedikit? Sehingga saya tidak kebagian? Atau apakah ada seseorang yang melakukan penimbunan uang baru? Nah, ini inti yang ingin saya bahas.
Tujuan masing-masing orang melakukan penukaran uang baru tidaklah sama. Ada yang benar-benar butuh untuk keperluan pribadi, namun ada juga yang hanya sekedar untuk ‘dibisniskan’. Yup, bisnis penukaran uang baru tahun ini ternyata terlihat semakin marak saja, hampir di setiap medsos, selalu ada saja yang menawarkan jasa tukar uang baru. Tentunya diiringi dengan adanya ‘uang admin’. Mereka akan mematok uang admin antara 5 persen hingga 10 persen dari nominal tukar. Wow, cukup menggiurkan bukan? Tapi tunggu dulu! Yakin Anda ingin terlibat dengan praktik perdagangan uang seperti ini? Sudah tahu resikonya? Ini adalah RIBA!
Saya tidak akan membahas lebih jauh tentang Riba, karena itu diluar kemampuan saya, namun saya cukup mengerti saja apa itu riba. Dan saya yakin Sobat semua juga mengerti.
Yang saya sayangkan, praktik penimbunan uang baru sebelum lebaran hanya untuk diperjualbelikan ini ternyata telah menyebabkan beberapa orang menjadi ‘tidak kebagian’ uang baru saat mengantri di bank. Padahal tujuan mereka mulia dan wajar, hanya ingin membagi-bagikan uang tersebut saat lebaran tiba. Salah satu korbannya adalah saya. Tahun ini saya tidak bisa membagi-bagikan uang baru ke adik-adik dan saudara saya. Tapi tak apalah, toh anak-anak jaman sekarang juga sudah bukan anak-anak jaman dulu lagi, mereka lebih tahu uang mana yang mereka inginkan, karena ternyata mereka udah lebih mengerti, bahwa uang baru itu gak penting, yang penting itu warna uangnya, hehe…. :D
Wah, anak jaman now udah makin pinter aja!
Nah, bagaimana menurut Sobat, tentang praktik jual beli uang baru ini, yang menurut pemantauan saya semakin marak saja.
*******
Artikel Menarik Lainnya:
Hellow Sobat Penghuni 60, semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan tetap semangat ya meski pandemi ini belum berakhir. Dan semoga tahun ini, pandemi yang telah mengacaukan segalanya ini dapat segera berakhir. Aamiin.
Karena masih dalam suasana lebaran, maka sebelum saya masuk ke dalam pembahasan postingan kali ini, saya beserta Squad Penghuni 60 terlebih dahulu ingin mengucapkan:
Barangkali selama saya melakukan aktifitas ngeblog terdapat kesalahan, baik itu tidak disengaja terlontar melalui komentar, maupun disengaja, yang pada dasarnya manusia itu tidaklah sempurna. Pasti ada salahnya. Untuk itu, mohon dapat dimaafkan.“Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin.”
Baca Juga:
- Wow, Tarik Saldo Dari Paypal Ke Bank Lokal Cuma Sehari
- Bersama SPOTO, Dapatkan Sertifikat PMP Untuk Karir Anda
Oke, dalam postingan kali ini, ada sesuatu hal yang menarik ingin saya bahas, karena semakin kesini semakin marak saja. Jika berkenaan dengan suasana lebaran Idul Fitri, beberapa hal telah menjadi adat atau kebiasaan yang tidak bisa lepas, salah satunya yaitu ‘berbagi uang’. Di daerah saya hal ini disebut dengan nama ‘pecingan’. Umumnya orang tua atau orang dewasa yang sudah mapan mereka akan memberikan sejumlah uang kepada anak-anak atau adik-adik mereka yang mereka jumpai sambil bersalam-salaman. Nah, uang yang diberikan ini tentunya adalah uang yang masih kondisi baru. Kenapa demikian? Karena pada umumnya anak-anak akan merasa senang jika diberikan uang baru. (ah itu duluuuu… sekarang beda…)
Jadi, untuk bisa memperoleh uang baru tersebut, tentunya harus dipersiapkan sejak awal sebelum lebaran tiba. Mereka akan melakukan penukaran uang baru itu melalui bank-bank yang menyediakan penukaran uang baru. Adakalanya, kita tidak berhasil mendapatkannya, seperti yang terjadi pada saya. Jujur, memang, setiap kali sebelum lebaran hal yang saya lakukan adalah berburu uang baru di bank, sehubungan dengan pekerjaan saya juga yang sering bolak-balik ke bank, maka hal itu seharusnya dapat dengan mudah saya peroleh. Tapi sayangnya, tahun ini mungkin adalah tahun apes, saya tidak memperoleh sepeser pun uang baru. Alasan banknya sudah keburu ditutup. Padahal saya hampir tiap minggu bolak balik ke bank. Apakah distribusi uang baru tahun ini sedikit? Sehingga saya tidak kebagian? Atau apakah ada seseorang yang melakukan penimbunan uang baru? Nah, ini inti yang ingin saya bahas.
Tujuan masing-masing orang melakukan penukaran uang baru tidaklah sama. Ada yang benar-benar butuh untuk keperluan pribadi, namun ada juga yang hanya sekedar untuk ‘dibisniskan’. Yup, bisnis penukaran uang baru tahun ini ternyata terlihat semakin marak saja, hampir di setiap medsos, selalu ada saja yang menawarkan jasa tukar uang baru. Tentunya diiringi dengan adanya ‘uang admin’. Mereka akan mematok uang admin antara 5 persen hingga 10 persen dari nominal tukar. Wow, cukup menggiurkan bukan? Tapi tunggu dulu! Yakin Anda ingin terlibat dengan praktik perdagangan uang seperti ini? Sudah tahu resikonya? Ini adalah RIBA!
Saya tidak akan membahas lebih jauh tentang Riba, karena itu diluar kemampuan saya, namun saya cukup mengerti saja apa itu riba. Dan saya yakin Sobat semua juga mengerti.
Yang saya sayangkan, praktik penimbunan uang baru sebelum lebaran hanya untuk diperjualbelikan ini ternyata telah menyebabkan beberapa orang menjadi ‘tidak kebagian’ uang baru saat mengantri di bank. Padahal tujuan mereka mulia dan wajar, hanya ingin membagi-bagikan uang tersebut saat lebaran tiba. Salah satu korbannya adalah saya. Tahun ini saya tidak bisa membagi-bagikan uang baru ke adik-adik dan saudara saya. Tapi tak apalah, toh anak-anak jaman sekarang juga sudah bukan anak-anak jaman dulu lagi, mereka lebih tahu uang mana yang mereka inginkan, karena ternyata mereka udah lebih mengerti, bahwa uang baru itu gak penting, yang penting itu warna uangnya, hehe…. :D
Wah, anak jaman now udah makin pinter aja!
Nah, bagaimana menurut Sobat, tentang praktik jual beli uang baru ini, yang menurut pemantauan saya semakin marak saja.
Artikel Menarik Lainnya:
FOLLOW and JOIN to Get Update! |
Advertisement |
maaf lahir batin juga..
BalasHapusDulu suami kerja di koperasi simpan pinjam gitu, tiap mau lebaran harus tukar uang puluhan juta uang baru dalam berbagai pecahan untuk nasabah di daerah kami nukar tapi ya sesuai nominal.
Bener-bener perjuangan mesti ngantri berkali-kali di Bank besar di kota Batam karena ada yang ngebatasin maksimal penukaran
Sama2 mbak maaf lahir batin juga.
Hapusbetul sekali perjuangan bgt mbak... perjuangan saya gagal mbak tahun ini, gak kebagian uang barunya
Selamat idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin juga kang.🙏
BalasHapusBetul kang, tiap lebaran memang banyak yang berburu uang baru untuk pecingan, cuma aku belum pernah menukarkan ke bank. Terus apakah beli di medsos?
Enggaklah, rugi. Ngasih ponakan ya pakai uang biasa tukar di toko, biarpun uang biasa senang saja ponakan dikasih duit.
betul mas, ngapain beli di medsos ya mas? Toh anak2 jaman skrg bukan milih uang itu baru atau butut, asalkan yg diksh warnanya biru ato merah meskipun selembar senengnya bkn main... :D
Hapustp jujur sih, dulu wkt saya kcl, kalo uang mulus msh baru, itu mlh gak dipake jajan, saya simpen dalam buku biar gak nekuk... haha... ada2 aja..
Coba cari duitnya masih ada ngga, kalo masih ada lumayan mahal harganya. Uang kertas 500 rupiah bisa laku 100 ribu bahkan lebih apalagi kalo masih mulus
Hapusuang kuno maksudnya, saya punya byk mas... dari yang 1 rupiah ampe yg 5 rupiah juga ada kok...
HapusWah lumayan tuh kalo dijual lagi, apalagi kalo uangnya dari zaman presiden Soekarno, biasanya laku jutaan.
Hapusnah, pertanyaannya, siapa yg mau belinya mas? gampang2 susah mas nyari pembelinya, justru yg paling byk dijumpai tuh penjual
Hapusternyata ada juga jual beli uang baru, saya kira yg ada hanya jasa tukar uang semata. atau jual beli uang kuno,,,
BalasHapushaha, bagus deh kalo ternyata mas baru tau, berarti mas udh terhindar dari yg namanya riba. Alhamdulillah. mereka memang menyebutnya dgn jasa tukar, tp kita yg nukar itu dikenakan biaya admin, ya jls sama aja kita membeli kan? apapun bahasanya, tetap aja itu namanya jual beli.
Hapuskalo jual beli uang kuno itu lain lagi mas, karena nominal atau nilai uang kuno bisa saja senilai dengan uang yg kita bayarkan saat itu. asalkan nominalnya wajar.
Maaf lahir batin juga, Mas.. Ah bener banget ini, hukumnya haram.. Hehehehe.. Kalo gak dapat ya udah, yang penting warna uangnya...
BalasHapusSama2 mbak, barangkali saya punya salah dlm candaan di komentar, maafin ya...
HapusNah, betul itu, yg penting warnanya, uangnya butut tp warnanya merah, itu bisa buat beli bakso dpt byk... hehe
Kalau ditanyakan pendapat saya, Uang baru atau uang usang, sebaiknya tak usah diperjual belikan. Hukumnya jelas riba. Selamat idul fitri, Mas.
BalasHapusuang usang disini bukan uang kuno kan mbak?
HapusMenurut saya untuk uang kuno mungkin beda kali mbak, karena nilai tukar uang kuno itu kadang bisa jauh lbh tinggi dari nilai aslinya...
bisnis seperti ini semakin hari semakin menjamur ya mas, heem, dan untungnya juga lumayan gede tuh sampai 10 %, tapi sebaiknya harus di pertimbangkan terlebih duhulu nih sebelum menjalani bisnis ini, karena hukumnya riba
BalasHapusbetul mas, saya perhatikan makin kesini makin marak loh... apalagi kita skrg memasuki dunia digital, yg mana medsos itu menjadi tempat nongkrong mereka yg ideal gitu. Tinggal posting, ada yg tertarik, kirim inbox, trs COD, semudah itu...
HapusO, jadi tau isilah bagi2 uang Angpao lebaran di daerahnya mas admin disebutnya 'Pecingan'.
BalasHapusNice info, mas admin.
hehe, iya mas...
Hapuskalo di daerah mas Himawan, ada sebutan khususnya gak? atau tetep istilahnya bagi2 angpao..?
Greetings from Russia!
BalasHapusthank you Irina
HapusAlhamdulillah.. saya nggak pernah nukerin uang di jasa penukaran uang karena ribanya itu.. sayang buat puasanya... Selamat Idul fitri mohon maaf lahir batin...baru sempet mampir nih ke blog keren ini... masin tetap eksis dan rajin update
BalasHapusMaaf lahir dan batin juga mas Dwi.. pa kabar? smoga sehat selalu. Lancar ya blog bisnisnya?
HapusAlhamdulillah, jangan sampe mas menyentuh yg namanya riba.
Esperemos por mejores días te mando un beso
BalasHapusgracias J.P Alexander
Hapus^_^
Yaa biasanya berburu uang baru itu sudah marak 4 sampai 5 hari sebelum lebaran...Meski terkadang yang kita dapatkan tidak Full.😊
BalasHapusmemang gak bisa full mas, soalnya dibatasi
HapusTürkiye de de benzer bir adet var :-) çok Geçmiş bayramınız mübarek olsun 🙏
BalasHapusTeşekkür ederim ... 🙏
HapusInteresting post!
BalasHapusHave a nice weekend ☀️
Thank you Giorgio..
Hapus🤗
uang seribuan kurang lagi diminati ya
BalasHapussekarang lanjut ke minimal 2 ribu yang paling sedikit
menunjukkan makin tinggi ekonomi rakyat Indonesia
Betul sob, nominal terkecil skrg dua ribuan.
HapusHalo Mas 60., hehehe.
BalasHapusMohon maaf lahir dan batin ya sebelumnya.hehe
Wahh iyah ini banyak banget di pinggir jalan, aku sndiri sih males ya nuker uang gini ke mereka. Hehe berasa kaya lagi beli saham cuma ini jual rugi. Wkwkw
Untungnya punya teman yg mau dititipin buat nuker uang di bank. Jadi, selalu nitip ke beliau kalay lagi butuh uahg baru pas lebaran.
Syukurlah kalo begitu..
HapusNitip ke saya jg blh mas..
Saya suka bolak balik ke bank jg
😁
ooo baru sy tahu ada aktivitisebegini di sana��
BalasHapusiya mbak, disini ada aktivitas seperti ini yg menurut saya tdk seharusnya dilakukan. Tapi pandangan org pasti berbeda. Saya cuma mengingatkan saja dan mengajak Sobat semua, jgn pernah mencoba ataupun bahkan sekedar mencicipi yg namanya 'riba'
Hapusmenjawab pertanyaan... ya boleh join GA tu. sebab tiada syarat hanya blogger Malaysia sahaja yang boleh join��
BalasHapuswah boleh ya... mdh2an bisa ikutan.. :D saya belum baca semua peraturannya.
Hapuswah bener banget kalau lebaran pasti banyak yang jual uang baru gini di tepi jalan, minal aidin wal faidin mas mumpung masih syawal
BalasHapussama2 mbak, wah, udh lama bgt mbak gak pernah keliatan, kmn aja?
Hapusemangnya kalo udh gak syawal, gak boleh maaf2an ya? hehe... :D boleh aja donk...
Un post interesante. Saludos
BalasHapusgracias
HapusHai!
BalasHapusArtikel menarik, seperti biasa.
Tidak ada trik untuk mendapatkan uang dengan mudah, satu masalah atau lainnya selalu harus muncul. Uang don sangat merepotkan, bukan?
Tapi idenya terlihat sangat bagus, terutama untuk generasi baru ini, anak laki-laki lebih cerdas, mereka memiliki lebih banyak informasi.
Salam pembuka
terima kasih sarannya dan kunjungannya ^_^
HapusInteresting post
BalasHapusThanks for sharing :D
Thank you for visiting
HapusDi jalanan Bekasi pun banyak banget yg menjalankan bisnis ini mas, tapi orang2 di kantorku bbrp minta kurir kantor buat tuker ke bank jauh2 hari sebelum puasa malah hahaha
BalasHapuslah emang udah ada gitu mbak uang barunya sebelum puasa?
Hapusiya pas waktu lebaran bakalan ada terus, tapi abis itu ilang lagi
BalasHapusya seperti itulah, bisnis musiman... hehe :D
HapusUseful info and nice post ❤
BalasHapusThanks
HapusWah saya baru tahu sih kasus kayak gini, ternyata dibalik uang thr kita yang baru itu,,, sudah menjadi bisnis juga yah...
BalasHapusemang uang THR nya dpt yg baru ya mas? asik donk, kok aku enggak sih...
HapusBisnis yang kelihatan remeh bagi kebanyakan orang, tapi pelaku bisnis jual beli uang baru bisa beli mobil bahkan rumah dengan cuma bisnis ini
BalasHapusapa iya???? tp riba kan...
HapusIyaaa, itu riba. Dan aku ga tertarik beli uang baru begitu. Dulu sebelum resign aku kerja di bank, dan JD kepala operation di cabang. So aku punya akses ke uang baru tiap mendekati lebaran, Imlek dan natal mas. Itu keluarga pasti deh lgs antri minta tuker :D. Cm aku ga bisnisin dong, bener2 tukar uang jadinya. Tp aku jatahin supaya nasabah ku juga dapet :D.
BalasHapusTapi makin kesini, aku ga tertarik sih uang baru. Yg penting itu nominalnyaaa :D. Ya kaaaan :p. Ngapain uang segepok, tp cuma denom 1000 wkwkwkwk
berarti bnr ya kata anak2 kcl jaman now, yg penting tuh warna duitnya, gak peduli baru ataupun butut, hehe :D
Hapuswah... masih berlanjut ya bagi bagi uang saat lebaran...
BalasHapussemua happy dengan uang baru...
iya mas, disini tradisi itu msh tetep ada. Dan gak boleh deh diilangin, hehe... :D
Hapusmeskipun anak2 jaman now udh pada ngerti duit mana yg bernilai.