Bulan Tak Akan Bisa Sama Dengan Matahari


Rabu, 09 Juni 2021
Label:
Advertisement
Penghuni-60 | Bulan Tak Akan Bisa Sama Dengan Matahari

Ini tulisan untuk Sobat yang sudah menikah ataupun yang sedang berpikir dan merencanakan sebuah pernikahan. Proses pernikahan adalah sakral, usahakan hanya dilakukan cukup sekali saja dalam hidup kalian. Oleh karena itu carilah seseorang yang benar-benar menjadi pilihan tepat untuk menjadi pendamping hidup kalian hingga akhir hayat nanti. Namun, bukan hanya sekedar pendamping hidup saja, melainkan ia adalah seseorang yang mampu mengisi kekuranganmu dan mendukung kelebihanmu. Tidak pernah menuntutmu untuk berubah tapi melangkah bersama menuju kedewasaan.

Baca Juga:

Bulan Tak Akan Bisa Sama Dengan Matahari
Ilustrasi Matahari dan Bulan
---------

Tahukah kalian, bahwa kamu dan dia bukanlah satu hal yang sama. Kalian ibarat bulan dan matahari. Kalian adalah pasangan di dunia ini. Tapi jauh berbeda. Bagaimanapun usaha kalian untuk menjadi sama itu sangatlah tidak mudah. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Asalkan diniatkan dalam hati dan bertawakal pada Allah, semua akan berjalan sesuai dengan keinginan kita. Insya Allah.

Di awal-awal pernikahan, mungkin kalian akan merasakan bahwa kalian berdua adalah pasangan yang paling bahagia di dunia ini. Karena pada saat itu, kalian mungkin belum saling mengetahui kekurangan dari masing-masing. Kalian bangga dengan kelebihan yang kalian punya. Kamu dan dia merasa paling sempurna. Hingga tidak menyadari sebenarnya ada banyak kekurangan yang kelak akan kalian hadapi.



Dan manakala kekurangan tersebut mulai kalian sadari, disitulah akan muncul sebuah cobaan, apakah kalian akan saling menutupi kekurangan tersebut sehingga saling melengkapi, atau apakah kalian tidak memperdulikan sama sekali kekurangan tersebut dan terus melaju bersama, atau apakah kekurangan tersebut justru berubah menjadi beban hidup salah satu dari kalian. Itulah beberapa pilihan yang akan kalian hadapi kelak. Apalagi jika muncul kehadiran seorang anak diantara kalian.

If you choose a rich man then you have to accept he has another wife. If you choose a poor man you have to accept that you live a hard life.

If you choose a man who preaches you have to accept that he goes on for the people. If you accept a good man, you have to accept him, maybe a mama's boy.

Even choosing a working wife, you have to accept that your nights are lonely without a wife and you have to take care of the children.

Even choosing a wife who stays at home, you have to accept the faded negligee and the smell of onions and maybe not as attractive as the beautiful women out there.

Even a beautiful wife, you have to spend more money to go to the salon.

Also a great wife, you have to accept her managing here and there.

Nothing is perfect, until a man chooses to have more wives to cover up that perfection? And they have to accept it, the day is filled with whining sms asking for attention and the night is disturbed because of the cries of sick children resulting from several wives and unnecessary jealousy?

Nothing is perfect, until wives dream of another man in their lives to replace their husbands? Or even ask for a divorce without a syar'i reason?! And the sky shakes at your request?

Congratulations on accepting imperfection, because therein lies your struggle to achieve a beautiful household!

Moral message: Be Muhammad to get Khadijah. []

--------------------
Perth, August 2017.

Fifi P. Jubilea is the Founder, Owner, Conceptor n Trainer of Jakarta Integrated International Islamic School and Jakarta Islamic Boys Boarding School


Hidup berumah tangga itu perlu sebuah komitmen. Bukan satu hal yang main-main. Dimana kita bebas bergonta-ganti pasangan, cerai sana cerai sini jika sudah merasa tidak cocok. Catatlah, menikah itu bukan untuk mencari kecocokan, tapi bagaimana caranya agar dua hal yang berbeda tadi dapat saling mengisi dan menyatu bersama.

Tulisan ini hanya untuk memotivasi diri, namun jika sekiranya ada yang merasa bahwa tulisan ini bermanfaat, syukur Alhamdulillah…

Pesan saya kepada kalian yang berencana untuk menikah, bersiap-siaplah untuk menghadapi ketidaksempurnaan. Saya harap, kalian mampu membawa ketidaksempurnaan tersebut menuju sebuah kebahagiaan.

Mohon maaf jika bahasa Inggris diatas kacau, maklum boleh numpang translate sama mbah Google, hihihi... ^_^

"bahwa... sebelum menikah dengan seseorang yang kita anggap jodoh terbaik kita, sebaiknya nikahi dulu diri sendiri. Peluk dan bahagiakan seutuhnya diri kita, sehingga ketika menikah, kita tak lagi mencari kebahagiaan pada pasangan kita, tapi berbagi kebahagiaan dengan pasangan."

(Pesan terpilih dari Mbak Rey)
*******

Thanks
Penghuni 60
Penghuni 60

Artikel Menarik Lainnya:


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Advertisement

72 komentar:

  1. Wah tumben nih tulisannya motivasi tentang pernikahan, padahal biasanya tentang teknologi dan ilmu pengetahuan.😄

    Bagi yang belum menikah memang harus hati-hati memilih pasangan, agar nantinya hubungan langgeng, tapi bagaimana kita tahu dia pasangan yang tepat untuk kita?

    Eh maksudnya, nyari satu pacar juga susah. Jadi kalo dapat pacar ya langsung ajak kawin saja dah, ngga tahu cocok enggaknya.😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah bagus itu mas... langsung ajak kawin aja deh, eh bukan kawin kali, tp nikah...
      ^_^
      urusan cinta enggaknya gampang belakangan, kan ada pepatah Jerman mengatakan:
      'Witing tresno jalaran soko kulino'
      gak tau bnr gak nulisnya..
      yg artinya, cinta akan tumbuh sendiri karena sering ketemu... gitu deh kira2.. :D

      Hapus
    2. @Supriyadi: suhu apa nih? suhu panas apa suhu dingin? hehehe... :D

      Hapus
  2. Genial entrada muy completa te mando un beso

    BalasHapus
  3. Thank you very much! I like your recommendations.

    BalasHapus
  4. The analogy of perfect suami dan isteri is very good. Lelaki kaya dan isteri cantik tidak selalu membawa happiness. Berpuas hati dengan apa yang kita ada - adakah kaya, miskin, cantik.

    BalasHapus
  5. Karena perbedaan kedua insan bisa bersatu, Bersatu untuk saling melengkapi kekurangan masing2 dan berusaha menjadi yang terbaik. Meski semua itu dibutuhkan pengertian yang mendalam. Meski terkadang masih banyak sebagian pasangan yang kurang saling memahami hal tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup, betul sekali mas Satria..
      kayaknya mas Satria byk pengalamannya nih... hehe... :D

      Hapus
  6. Pas awal-awal nikah malah aku sering banget ngambek, marah, kadang perang dingin. Karena kenal belum lama, langsung dilamar dan menikah. Apalagi drama ibu mertua merasa anaknya diambil, karena kami memutuskan untuk langsung pisah rumah. Hehehehe.. Tapi makin kesini, jarang berantem, kalopun kesal juga gak lama-lama. Suami juga tau kalo aku kesal biasanya karena dr keluarga besarnya yang ngusik dan aku gak mau ngeladenin mereka dan berujung jadi kesal sendiri. wkwkwk.. Ujian malah di finansial ya, pas anak-anak sudah agak besar dan kebutuhan belajar makin banyak. Suami sempat pusing dan takut aku gak bahagia katanya, padahal mah aku gak pernah mikir soal ini, karena aku lagi fokus jadi madrasah buat anak-anak. Hehehe.. Insya Allah rezeki sudah diatur dan Allah sesuaikan dengan kebutuhan kita, tinggal kita aja yang mau usaha atau enggak. Ya kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah wah, salut buat mbak Naia... berpikir dewasa
      itulah pernikahan, harus bisa membawa kita utk berpikir dewasa, bukan hanya mikirin kesenangan diri sendiri yg pada ujungnya merasa kurang bahagia, trs protes..
      semoga keluarga mbak Naia selalu diberi kebahagiaan selalu, aamiin...

      Hapus
    2. Aamiin.. Do'a yang sama buat Mas nya juga..

      Sebenernya pas awal-awal nikah sempat capek juga, karena sudah bela-belain berenti kerja karena hamil, urus anak, dan keluarga besar suami selalu nyinyir dan bilang aku penghambat kariernya. wkwkwk. Biasalah ya, mereka maunya anaknya menikah dengan 1 suku, sudah dijodohin malah anaknya mau sama aku. Ditambah lagi suamiku kulitnya putih bersih, lha aku? wkwkwk kebanting banget karena kulitku agak gelap, suamiku ganteng banget juga, sementara wajahku dibilang pas2an.. wkwkwk.. trus usaha ayahku juga kan lagi jatuh banget. Makanya aku kuliah sambil kerja. Sempat ada juga yang nuding 'pake apaan? kok dia mau sih sama kamu?' tapi ya udah pasrah sama Allah aja, semoga Allah buka semuanya.

      Aku gak mau melawan, gak mau membantah, karena nasihat almarhumah mama, gak ada bekas mertua, jadi mertua itu ya sama dengan ortu sendiri. Sudah menikah bukan cuma mau nerima anaknya aja, tapi sepaket dengan keluarganya. Ujianku cuma disitu aja sih, dan masih terus berdo'a semoga ini pernikahan pertama dan terakhir, karena sudah hampir 13th sama2. Yang paling penting, suamiku baik, sayang banget sama aku, anak-anak, bahkan keluargaku. Itu aja udah cukup sih buat aku. Hehehe.. malah curhat..

      Hapus
    3. hihihi, gak papalah mbak, curhat gratis ini :)
      biasanya segala sesuatu kalo udh dicurhatin itu jd ngerasa plong...
      malah curhatan mbak itu memberikan byk pelajaran buat kita2 disini nih.. tul gak temen2..?

      "Betuuuuuuulll.."

      tuh betul kan... mksh byk mbak atas curhatannya yg menjadi masukan buat para pembaca dan sobat semua disini. Semoga kita semua diberikan kebahagiaan selalu, aamiin...

      Hapus
  7. Wah2,...
    Headline yang menarik. Benar banget apa yang diuraikan di atas. Jangan mengira bahwa, dengan menikah sudah selesai. Dan pasti akan selalu happy. Semua pasti selalu terasa manis, indah macam drakor begitu.

    Jika seseorang mengambil keputusan untuk menikah, itu berarti ia sudah siap dengan berbagai konsekwensi. Menyatukan dua kepala, dua orang yang berbeda karakter dan sifat, sungguh tidaklah mudah.

    Ternyata mesti banyak belajar hehe,,
    Belajar melepaskan egois
    Belajar Menerima
    Belajar mengerti,

    Daaan, masih banyak lagi. Uwoow.....

    Meskipun demikian, tidak ada orang yang tidak dapat melewati ujian-ujian seperti itu, jika ia mau. Benar demikian?

    Thanku iya mas, atas topik yang menarik ini, sangat bermanfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 mbak Ike, syukur Alhamdulillah ternyta bermanfaat...
      BTW, ketahuan sering nonton drakor ya, hehe... :D
      kalo drakor sih ada sutradaranya mbak, udh pasti ending yg dicari tentu saja happy ending...

      Hapus
  8. There are compromises ... absolutely nothing is perfect.
    Great post!

    BalasHapus
    Balasan
    1. that's right, Giorgio!
      Thank you for visiting this blog, greetings to the family in Italy ^_^

      Hapus
  9. Mas, Tisunya di mana ya? kok saya jadi baper

    BalasHapus
    Balasan
    1. butuh berapa kodi mas? nanti saya pesenin onlen
      :D

      Hapus
  10. Setuju banget gan bulan tak akan sama dgn matahari. Akan saya ingat pesan2nya buat bekal kalau mendapat jodoh nanti. 😅

    Yg penting saling mengerti dan terbuka mungkin ya, "saling terbuka" wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. bawa bekalnya dibanyakin mas biar gak cpt abis :D
      betul bgt, saling mengerti dan saling komunikasi...
      bukan saling terbuka... itu sih nanti ajah... ups

      Hapus
  11. Jadi kepikiran nih, sepertinya harus banyak belajar lagi saya biar kedepan bisa menerimanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. jgn dipikirin mas, belum tentu juga dia mikirin mas..
      hehe... :D

      yg utama adalah niat, itu dulu.

      Hapus
  12. Setuju sangat dengan perkongsian saudara ini.. Perkahwinan itu komitmen.. Kena saling menerima kekurangan dan yang paling penting saya pelajari selepas menjadi seorang isteri ialah komunikasi.. Kena sentiasa meluah dan berbincang untuk satu kata sepakat.. Tidak boleh terlalu degil atau keras..

    Salam perkenalan dari saya dan done follow sini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih banyak... salam buat semuanya di Malaysia ^_^

      Hapus
  13. ikut nimbrung ah... biar rame

    BalasHapus
    Balasan
    1. Monggo my brother...
      emang sih peminat sains itu msh sedikit, sabar aja..
      :D

      Hapus
  14. kata katanya kontemplatif dan filosofis sesekali diiringi dengan kalimat kalimat puitis. Cocok untuk pembaca yang akan dan sudah menikah ya mas....:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apaan tuh kontemplatif mbak 🤔
      Kok saya mlh bingung sendiri, maklum bahasanya tingkat tinggi... sedangkan rumah saya gak ada tingkatnya... 😂

      Hapus
  15. Memang nggak akan bisa sama antara Bulan dan Matahari, tapi bergantian menerangi bumi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, seperti itulah kira2. Jd jgn sampe salah satu ada yg menuntut hrs begini hrs begitu. Terima apa adanya itu jauh lbh baik.

      Hapus
  16. Rumah fiksi hadir ikut melahap tulisan bermanfaat ini hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, ada sesama blogger Cirebon mampir kesini.. jgn lp mampir ke rmh jg ya mbak.. 😊 hehe.. Rumah Fiksi keren deh....

      Hapus
  17. Bulan memang tidak sama dengan matahari, kalau matahari sering ada diskon kalau bulan entahlah belum pernah ke bulan sayanya..hihihi

    Yang namanya menikah itu membangun rumah tangga ya harusnya saling melengkapi kalau ngga saling melengkapi jadinya bukan rumah tangga tapi rumah berantakan..hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Knp bisa disebut rumah tangga? Pdhl dirumah saya gak ada tangganya? 😂😂😂

      Hapus
  18. dari judul memang tidak akan sama dan tidak akan pernah sama, ada perbedaan.
    Menikahpun demikian juga ada yang cocok dan tidak
    saling pengertian dan menghargai bisa membuat dua pasangan akan rukun

    BalasHapus
  19. sulit sulit gampang... jodoh jodohan....

    # tulisan menarik dan bermanfaat.... thank you for sharing

    BalasHapus
    Balasan
    1. yg sulitnya dibikin gampang aja mas... ^_^

      Hapus
    2. bkn jarang posting mas, saya ngurus 7 blog mas, kalo gak posting disini, ya pasti ditempat lain, silahkan mampir mas ke semua blog saya.. cari linknya di menu atas ya di 'Other Blog'
      ^_^
      ditunggu kunjungannya di blog lain saya, mksh...

      Hapus
  20. informasi yang sangat penting sekali ini mas, terima kasih banyak mas, akan saya ingat selalu pesan2nya

    BalasHapus
  21. Bener banget, mas. Awal nikah pasti yang kelihatan masih yang bagus-bagusnya aja. Seiring bertambahnya waktu kebersamaan, baru kelihatan kekurangannya apa aja, dan apa yang gak cocok sama kepribadian kita.

    Tapi yang namanya nikah beda dengan pacaran. Kalau pacaran bebas aja mau putus nyambung. Sementara nikah nggak. Kita gak bisa seenaknya kawin cerai. Kalaupun cerai, yakin kalau pasangan selanjutnya bisa benar-benar cocok kalau dibandingkan dengan yang sekarang? 😅

    Ngomong-ngomong, nice sharing, mas. Temen-temen yang mau nikah harus banget baca ini. 😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu poinnya, yakin bakal dpt pengganti yg sesuai idaman. Trs kalo misalkan msh blm dpt jg, bakalan kawin cerai trs seumur hidup gitu? Bahagia itu sebenarnya sederhana kok... asalkan tau apa arti dr bahagia itu sendiri.

      Hapus
  22. saya pernah mencintai pacar orang lain, dan rasanya hampa, padahal iakan cuma pacaran ya belum menikah, terkadang hidup ini memang harus pasti ya mas, mancari yang setia dan mau dengan kita setulus hatinya itu susah banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. tp jgn sampe mencintai istri org lain ya mas...
      DILARANG KERAS

      Hapus
  23. rumah tangga isinya memaklumi dan komitmen

    BalasHapus
    Balasan
    1. wajib itu mas Rezky, tanpa itu buat apa kita melakukan ijab qabul di dpn penghulu. Menikah itu bkn utk main2

      Hapus
  24. Meskipun kita ga sama, kalau namanya menikah menurutku harus saling bersama dan punya visi misi yang sama :) berbeda bukan berarti ga bisa berjalan bersama. Kalau sama tapi tujuan nya beda mau sekuat apapun kita pasti ga akan ada ketemunya :v Ibarat kamu menunggu datangnya malam saat ku menanti fajar :) fix ga ketemu kecuali mereka di garis terminator 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. visi dan misi udh jls samalah, org nikah itu visi dan misinya tentu membina keluarga yg sakinah, tul gak? Nah justru yg menjadi tantangannya adalah bagaimana kedua hal yg berbeda td tdk menjadi beban. Kekurangan yg dimiliki oleh yg satu jgn dijadikan alasan sebagai 'ketidaksamaan misi dan visi'. Karena kebanyakan dr mereka yg kandas itu menjadikan sebuah kekurangan yg dimiliki oleh salah satu sebagai beban hidup mereka.

      Hapus
  25. Bilang siap menikah di hadapan pak penghulu ya berarti hrs udh siap segala-galanya. Kalo dikit2 trs minta cerai ya namanya 'msh blm siap'

    BalasHapus
  26. Numpang mejeng ah disini, siapa tau ajah ada yg nyangkut, hihihi...

    BalasHapus
  27. Great Post! It supports marriage very much. This is good. I wholy agree with you that marriage subject is a holly event! Thanks for sharing.

    BalasHapus
  28. Saya dong, pacaran 8 tahun, dan menikah 12 tahun baru mengerti bener, bahwa menikah adalah seni menerima ketidak sempurnaan.
    Ini berat banget, terutama buat saya yang masa kecilnya selalu dituntut jadi sempurna.

    Dan karena itu saya ingin menambahkan poin pesannya, bahwa... sebelum menikah dengan seseorang yang kita anggap jodoh terbaik kita, sebaiknya nikahi dulu diri sendiri.

    Peluk dan bahagiakan seutuhnya diri kita, sehingga ketika menikah, kita tak lagi mencari kebahagiaan pada pasangan kita, tapi berbagi kebahagiaan dengan pasangan.

    Itu akan lebih memudahkan kita menjalani up and dow kehidupan pernikahan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, sangat bijak sekali pesannya mbak.❤
      saya sangat setuju sekali, bahwa 'seharusnya kita berbagi kebahagiaan kita masing2 pd pasangan, bkn utk menuntutnya.'

      ijin saya pindahkan pesan mbak Rey ini ke postingan saya menjadi pesan terpilih. mksh byk mbak Rey

      Hapus
  29. Wah, saya nyampe sini malah dapat pesan pernikahan. Waduh, padahal pengen nyanyi "Kau begitu sempurna, di mataku kau begitu indah." Hahaha. Salam, Min.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, kalo nyanyi sih gak papa mas, tp kalo gak ada yg sawer jgn marah ya...
      ups...
      hehe

      Hapus
  30. manusia tak sempurna walau apa juga keadaan menyebelahinya��

    BalasHapus
    Balasan
    1. itulah mengapa kita menyatukan 2 orang yang tidak sempurna, berharap dengan menyatukannya, terciptalah kesempurnaan, dimana saling memiliki, menjaga, dan melengkapi kekurangan masing2

      Hapus

Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.