Advertisement
Penghuni-60 | Vaksinasi Covid 19 Tidak Sehoror Yang Kita Pikirkan
Rasanya saya akan merasa bersalah banget kalo gak menceritakan pengalaman saya saat divaksin Covid-19 kemarin tepatnya tanggal 01 Juli 2021 di Puskesmas yang letaknya berada persis di depan kantor kerja saya.
Jujur, perlu Sobat Penghuni 60 ketahui bahwa sebelumnya saya itu orang yang entah mengapa mempunyai pikiran yang aneh-aneh tentang vaksinasi ini, ya kalian pasti juga bisa mengetahui sendiri kan dengan banyaknya berita-berita yang kesannya ‘negatif’ gitu terhadap vaksinasi ini sehingga menimbulkan ‘suasana horor’ yang menghantui pikiran kita. Dimana pada akhirnya kita enggan untuk memvaksinasi diri kita sendiri bahkan menularkan kesan horor ini kepada teman-teman kita yang lainnya.
Baca Juga:
Takut divaksin??? Penghuni 60 udah divaksin loh... gak papa tuh... sumber gambar ---------
Manajer HRD di perusahaan tempat saya bekerja mengharuskan seluruh karyawannya untuk divaksin, oleh karena itu, mau gak mau akhirnya saya pun menyerahkan diri saya untuk divaksin. Saya pikir, jika toh terjadi apa-apa pada diri saya, perusahaan pasti akan menanggungnya. Jadi antara pikiran yang horor dan pikiran jernih pun beradu pendapat di benak saya. Pikiran horor mengatakan, jangan vaksinasi nanti kamu bakalan kenapa-napa. Sedangkan pikiran jernih saya mengatakan, lakukanlah vaksinasi, ini demi kesehatanmu sendiri dan juga demi keluargamu.
Entah mengapa, saat itu dengan serta merta saja, saya melangkahkan kaki berat saya menuju ke puskesmas yang pada waktu itu juga saya ditelpon terus sama pimpinan kantor cabang untuk segera ke puskesmas. “Buruan kesini, antrianmu sudah dipanggil tuh, mau vaksin apa gak!” seru Boss saya. “Siap Boss!! Saya kesitu!”
Emang benar, nyampe puskesmas banyak sekali orang yang berkerumun, tapi dikarenakan karyawan kami sudah dikordinasikan jauh-jauh hari, maka saya tidak perlu mengantri lama lagi. Saya langsung menghadap ke bagian pencatatan data. Disitu data saya dicacat terlebih dahulu. Setelah itu saya pindah lagi ke meja bagian pemeriksaan kesehatan. Disitu saya ditanyakan 3 hal:
Rasanya saya akan merasa bersalah banget kalo gak menceritakan pengalaman saya saat divaksin Covid-19 kemarin tepatnya tanggal 01 Juli 2021 di Puskesmas yang letaknya berada persis di depan kantor kerja saya.
Jujur, perlu Sobat Penghuni 60 ketahui bahwa sebelumnya saya itu orang yang entah mengapa mempunyai pikiran yang aneh-aneh tentang vaksinasi ini, ya kalian pasti juga bisa mengetahui sendiri kan dengan banyaknya berita-berita yang kesannya ‘negatif’ gitu terhadap vaksinasi ini sehingga menimbulkan ‘suasana horor’ yang menghantui pikiran kita. Dimana pada akhirnya kita enggan untuk memvaksinasi diri kita sendiri bahkan menularkan kesan horor ini kepada teman-teman kita yang lainnya.
Baca Juga:
- Ngeblog Tanpa Blogwalking Bagai Langit Malam Tanpa Bintang
- Coronavirus Pernah Melanda Asia Timur 20.000 Tahun Yang Lalu
Manajer HRD di perusahaan tempat saya bekerja mengharuskan seluruh karyawannya untuk divaksin, oleh karena itu, mau gak mau akhirnya saya pun menyerahkan diri saya untuk divaksin. Saya pikir, jika toh terjadi apa-apa pada diri saya, perusahaan pasti akan menanggungnya. Jadi antara pikiran yang horor dan pikiran jernih pun beradu pendapat di benak saya. Pikiran horor mengatakan, jangan vaksinasi nanti kamu bakalan kenapa-napa. Sedangkan pikiran jernih saya mengatakan, lakukanlah vaksinasi, ini demi kesehatanmu sendiri dan juga demi keluargamu.
Entah mengapa, saat itu dengan serta merta saja, saya melangkahkan kaki berat saya menuju ke puskesmas yang pada waktu itu juga saya ditelpon terus sama pimpinan kantor cabang untuk segera ke puskesmas. “Buruan kesini, antrianmu sudah dipanggil tuh, mau vaksin apa gak!” seru Boss saya. “Siap Boss!! Saya kesitu!”
Emang benar, nyampe puskesmas banyak sekali orang yang berkerumun, tapi dikarenakan karyawan kami sudah dikordinasikan jauh-jauh hari, maka saya tidak perlu mengantri lama lagi. Saya langsung menghadap ke bagian pencatatan data. Disitu data saya dicacat terlebih dahulu. Setelah itu saya pindah lagi ke meja bagian pemeriksaan kesehatan. Disitu saya ditanyakan 3 hal:
- - “Bapak saat ini sedang batuk pilek tidak?” Saya jawab, “Tidak!”
- - “Bapak punya riwayat Diabetes?” Saya jawab, “Tidak!”
- - “Bapak punya penyakit Jantung?” Saya jawab juga, “Tidak!”
Setelah menjawab 3 pertanyaan itu, saya dicek suhunya, dan juga dicek tensi darahnya. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Saya pun langsung disuruh ke bagian penyuntikan vaksin.
Jujur, deg-degan bercampur pikiran horor yang tadi menimbulkan keringat dingin mengalir di dahi saya. “Tenang Pak, rilek aja, jangan tegang ya…” kata petugas kesehatan yang siap memegang jarum suntik untuk menyuntik saya. (entah pak dokter atau bukan saya tidak terlalu memikirkannya, yang saya pikirkan waktu itu jarum suntik itu siap menusuk kulit lengan saya sebentar lagi…)
Akhirnya… “Jleeb!” kayak digigit semut terasa di lenganku. “Sudah Pak!” kata petugas yang menyuntik saya. “Silahkan Bapak tunggu sebentar nanti akan dipanggil untuk pengambilan kartu vaksinasi Bapak!”
Penghuni 60 lagi disuntik vaksin biar gemukan dikit, hehe... ---------
Saya pun menghela nafas, ‘Legaaaaaa…. ‘ dan tak lama kartu vaksinasi pun saya terima. Plus sms yang masuk ke hape saya pemberitahuan tentang informasi vaksinasi ini.
Beberapa menit saya tidak merasakan apapun, biasa saja. Namun ketika saya nyampe kantor lagi, efek vaksin pun mulai muncul, berikut ini adalah yang saya rasakan setelah vaksinasi (mungkin efeknya tidak sama untuk semua orang):
Deretan petugas kesehatan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Gempol ---------
Jadi kesimpulannya, Yuk vaksinasi diri Anda sekarang juga, jangan sampai tidak, dan mengenai pikiran yang horor tadi, tidak terbukti sama sekali. Mungkin mengenai berita-berita negatif yang muncul itu pasti ada penyebab lainnya. Makanya Anda harus benar-benar jujur saat ditanyai oleh petugas kesehatan. Jika Anda sedang merasa tidak enak badan atau tidak sedang fit lebih baik jangan memaksakan diri untuk vaksin, atau konsultasikan terlebih dahulu ke petugas kesehatannya.
Segitu saja pengalaman saya yang baru saja melaksanakan vaksinasi Covid-19 kemarin. Dan saat ini kondisi saya baik-baik saja. Tinggal menunggu vaksinasi yang kedua. Yuk, Sobat Penghuni 60, mari kita vaksinasi, demi kesehatanmu dan kesehatan orang-orang tercinta yang ada di sekitarmu. ^_^
Semoga pandemi ini segera berakhir, aamiin…
Happy Blogging, Happy Weekend! (^_^)
UPDATE:
Pada tanggal 06 Agustus, alhamdulillah vaksin kedua saya lancar tanpa kendala, meskipun sempet hampir gak kebagian kuota. Tapi ternyata, untuk kuota dosis kedua masih ada. Efek vaksin dosis kedua yang saya rasakan cuma sedikit, hanya pegal-pegal dan ngantuk, itu saja. Setelah dibawa tidur malamnya, besok paginya segar lagi.
*******
Artikel Menarik Lainnya:
Jujur, deg-degan bercampur pikiran horor yang tadi menimbulkan keringat dingin mengalir di dahi saya. “Tenang Pak, rilek aja, jangan tegang ya…” kata petugas kesehatan yang siap memegang jarum suntik untuk menyuntik saya. (entah pak dokter atau bukan saya tidak terlalu memikirkannya, yang saya pikirkan waktu itu jarum suntik itu siap menusuk kulit lengan saya sebentar lagi…)
Akhirnya… “Jleeb!” kayak digigit semut terasa di lenganku. “Sudah Pak!” kata petugas yang menyuntik saya. “Silahkan Bapak tunggu sebentar nanti akan dipanggil untuk pengambilan kartu vaksinasi Bapak!”
Saya pun menghela nafas, ‘Legaaaaaa…. ‘ dan tak lama kartu vaksinasi pun saya terima. Plus sms yang masuk ke hape saya pemberitahuan tentang informasi vaksinasi ini.
Beberapa menit saya tidak merasakan apapun, biasa saja. Namun ketika saya nyampe kantor lagi, efek vaksin pun mulai muncul, berikut ini adalah yang saya rasakan setelah vaksinasi (mungkin efeknya tidak sama untuk semua orang):
- Jarak antara 1 jam setelah vaksin, tubuh saya agak gemetaran, bahkan untuk nulis saja jari-jari tangan ini terasa lemas.
- Setelah itu, badan mulai terasa seperti kecapekan banget, linu-linu gitu di seluruh otot.
- Jarak sekitar 2 jam kemudian, badan terasa panas dan kepala pusing tapi cuma berlangsung sebentar saja.
- Dan terakhir yang saya rasakan kemudian adalah ‘mengantuk’, rasanya saya mengantuk berat pengen segera pulang kerja dan tidur.
Jadi kesimpulannya, Yuk vaksinasi diri Anda sekarang juga, jangan sampai tidak, dan mengenai pikiran yang horor tadi, tidak terbukti sama sekali. Mungkin mengenai berita-berita negatif yang muncul itu pasti ada penyebab lainnya. Makanya Anda harus benar-benar jujur saat ditanyai oleh petugas kesehatan. Jika Anda sedang merasa tidak enak badan atau tidak sedang fit lebih baik jangan memaksakan diri untuk vaksin, atau konsultasikan terlebih dahulu ke petugas kesehatannya.
Segitu saja pengalaman saya yang baru saja melaksanakan vaksinasi Covid-19 kemarin. Dan saat ini kondisi saya baik-baik saja. Tinggal menunggu vaksinasi yang kedua. Yuk, Sobat Penghuni 60, mari kita vaksinasi, demi kesehatanmu dan kesehatan orang-orang tercinta yang ada di sekitarmu. ^_^
Semoga pandemi ini segera berakhir, aamiin…
Happy Blogging, Happy Weekend! (^_^)
UPDATE:
Pada tanggal 06 Agustus, alhamdulillah vaksin kedua saya lancar tanpa kendala, meskipun sempet hampir gak kebagian kuota. Tapi ternyata, untuk kuota dosis kedua masih ada. Efek vaksin dosis kedua yang saya rasakan cuma sedikit, hanya pegal-pegal dan ngantuk, itu saja. Setelah dibawa tidur malamnya, besok paginya segar lagi.
Artikel Menarik Lainnya:
FOLLOW and JOIN to Get Update! |
Advertisement |
Wah sama ya, saya juga tanggal 1 kemarin barusan vaksin.
BalasHapusBtw pakai vaksin apa? Kalau saya Sinovac sih, gak ada pengaruh berarti, walau teman yang bareng saya vaksin merasakan ngantuk, saya tidak, ya ngantuk sih tapi saya lawan, karena ada sesuatu yang saya lakukan. Walau efeknya tensi saya bertahan diangka 140an terus, pas vaksin saja diangk1 151.
Kalau gejalanya seperti itu, seperti AstraZaneca, apakah benar?
Kalau saya sebenarnya berharap AstraZaneca, tapi ternyata dapatnya Sinovac, ya sudah lah, yang penting vaksin.
#pejuangvaksin
Salam sehat selalu buat mas bro dan keluarga.
waduh, kalo ditanyain vaksinnya apa? saya bingung jawabnya mas, soalnya seperti yg saya ceritain diatas, itu saja awalnya saya ogah2an utk divaksin, jd saya mana sempet utk mikirin vaksinnya apa. Yg penting cpt kelar, gitu aja. Daripada saya dimarahin Boss...
HapusSaya kira vaksinnya seluruh Indonesia sama. Ternyata ada yg beda ya?
Saya baca beberapa blogger sudah divaksin. Dengan berbagi pengalaman di sini, yang belum divaksin pun jadi termotivasi untuk segera vaksin.
BalasHapusNah, itu dia intinya mbak... Mbak Nisa sendiri gmn, udh vaksin blm?
HapusSaya sendiri belum divaksin. Di kampung kurang info lokasi vaksin. Ke kota jauh dan tebatas. Masih mengunggu dari tempat kerja, mungkin ada program bersama.
Hapuskalo mbak Nisa berkeinginan divaksin, hrs diagendakan bnr2 mbak, jangan sampe ketinggalan, kesempatan gak akan datang 2x
HapusSaya malah tidak merasakan apa-apa habis divaksin. Terus diolok-olok sama cucu. Mungkin bagi tubuh nenek obatnya gak mempan. Gak berarti apa2.
BalasHapusKakeknya beda. Sampai di rumah habis divaksin langsung tidur panjang kurang lebih 2 jam. Bangunya kami ke arisan keluarga. Belum 10 menit habis makan (di tempat arisan), si kakek nyender di kursi tamu. Langsung tudur sampai ngorok. He he ...
Di tempat saya susah ngajak orang divaksin, Mas. Banyak yang menolak. Saya yang mau malah diejek. Kayaknya mereka itu terpengaruh berita hoak. katanya setelah divaksin banyak yang meninggal.
itu dia mbak, seperti yg saya bilang td, pikiran kita ikut2an terbawa horor.. pdhl sih, stelah divaksin, besoknya tuh biasa aja kok, gak ngerasain apa-apa. Malah saya merasa agak segeran.
HapusYg meninggal itu, kemungkinan dia gak jujur dgn kondisi kesehatannya. Dia punya penyakit tp menyembunyikannya. atau memang udh umurnya kali. atau juga memang itu hoax dari golongan org2 tertentu.
Aşı su an için olmak istemiyorum ama olmam gerektiğini biliyorum kapalı alanlara girişte zorunluluk gelecek sanırım...
BalasHapusaşı olmanızı öneririm. Gelecekte pişman olmana izin verme
HapusWah, kebetulan rekan guru saya (2 orang) termakan kisah horor vaksinasi, Min.
BalasHapusSeminggu yang lalu tepatnya, ketika kami bergiliran check tekanan darah, tetiba saja kedua rekan guru saya darahnya naik jadi 200 dan 190. Akhirnya mereka keduanya gagal vaksinasi. Keduluan grogi dan tertelan kisah horor. Hemmm.
emang tadinya tekanan darahnya berapa mas? Temen kerja saya jg ada 1 org yg gak jadi gara2 tensinya naik. Gak tau pengaruh apa tuh, grogi bisa jadi sih...
HapusInteresting to read your account of having the Covid-19 injection and it's good you are ok now.
BalasHapusI've had 2 now thus fully vaccinated.
I'm waiting for the second vaccination schedule.
HapusI'm fine until this moment.
Thank you for sharing your experience. I hope you are always in good health.
ikut deg degan dan tegang aku kalau nuju disuntik jarum yang panjang mas...jarum suntikannya panjang kan yah...abis sering liat di video video, bahkan orang dewasa aja ga jarang yang kicep...aku juga sih...tapi demi kesehatan apa boleh buat siap dinjussss vaksin wekekekkekk
BalasHapusya mumpung gratiz :D
wah, saya mana tau Mbul jarumnya panjang apa pendek tadi, lha wong pas disuntiknya aja merem2 gitu, hehe... :D
HapusOby ta pandemia już minęła.... Bardzo ciekawy artykuł.
BalasHapusDziękuję Ci. Obyśmy wszyscy byli zawsze w dobrym zdrowiu.
Hapuskalo aq sih ngga kyknya mas, punya mslh kesehatan lain. pdhl pengen sich
BalasHapusemangnya mbak knp?
Hapusklo aku pas habis vaksin kemarin efeknya ngantuk si
BalasHapustapi lebih ke capek ngantri lama
sama laper mulu
yang lainnya engga ada efek
engga njarem apa gimana
wah saya jadi tahu sosok di balik penghuni60 hehe
hehe, tau sosok bagian bawahnya aja ya mas? :D
Hapusoh iya satu lagi, kalo mas efeknya laper mulu ya, kalo saya pengen minum mulu... lupa blm ketulis diatas
Gracias por la información muy interesante. Te mando un beso
BalasHapusTe mando un beso también ^_^
HapusI was very sick with my first vaccine. At least 2 weeks and my arm was very sore. I has some crazy side effects :-O My body really didn't like it!
BalasHapusEach person will experience different side effects. Depends on the state of health at the time. Are you sure your body is really healthy when vaccinated?
HapusWell I thought I was healthy and think I am healthy. I recover quickly from illness and haven't been ill for a long time and then was bad with my first vaccine!
HapusIt's very complicated.
HapusHave you submitted a complaint to the health officer? If so, what was their answer?
Alhamdulillah setidaknya tenang sudah divaksin. Memang pemberitaan di media seputar vaksin ada saja yang sekedar menakuti tanpa solusi. Tentunya tidak baik bagi imunitas tubuh. Apalagi yang namanya berita hoaks
BalasHapusNah, itu dia mas, org bs stress duluan mendengar berita2 tersebut, yg pada akhirnya menurunkan imun diri sendiri
HapusIkut menyimak Mas..
BalasHapusMangga mlebet mawon Kang.. ^_^
HapusAlhamdulillah ya, berarti nanti siap2 untuk vaksin kedua, Mas.
BalasHapusSuami saya juga pasca vaksin itu lemas, tidurrr aja seharian, pas vaksin yang kedua juga gitu. Tapi tiap orang memang beda2 ya, kalo penjual keliling di sini bilang anaknya kembar satu divaksin bawaannya laper terus, yang satu maunya rebahan dan lemes.
Saya berharap bisa ikut vaksin, tapi apa daya kondisi saya gak memungkinkan, jadi ya pasrah aja. Sementara ini kami masih nunggu jadwal si kakak vaksin dari puskesmas krna dia baru aja ultah yang ke 12 beberapa hari yang lalu.
Sebenarnya, ada batasan umur gak sih mbak? Anak2 juga boleh ya? Anakku msh umur 8 tahun boleh gak ya?
Hapusanak-anak minimal umur 12 tahun, Mas. kemarin pas vaksin ada temennya si kakak belum 12 tahun, masih kurang seminggu lagi dan harus nunggu sampe umurnya pas 12 tahun.
Hapuskakak kemarin juga efeknya cuma pegal aja lengan yg kena jarum suntik, 3 hari lengannya kayak berat sebelah katanya. Dia juga ngantuk terus pasca divaksin, untung vaksinnya hari jum'at, jadi sabtu minggu bisa istirahat.
minimal 12 tahun ya, berarti anak saya belum masuk.
HapusKalo masih di bawah umur dan ada kegiatan vaksinasi rutin di puskesmas (yang biasa diadain di sekolah) mending lengkapin aja yang itu. Kan biasanya sekolah suka ngadain tuh vaksin gratis buat anak kelas 1-6, lengkapin itu aja dulu, Mas. Si kakak juga kalo ada kegiatan vaksin di puskes (sejak covid) pasti dikabarin dari sekolah, disuruh vaksin di puskesmas yang mana jam berapa. Tapi ini bukan vaksin covid ya, vaksin wajib biasa.
HapusSelamaatt sudah ikut menyukseskan program Vaksinasi. 😊😊
BalasHapusKemarin aku juga udah Vaksinasi.. 😄 sempet mau di reschedule sih. Karena tekanan darah tinggi. 2x masih tinggi juga. Tapi dokter akhirnya ngebolehin.. 😁
Rasanya yah itu. Tangan gemetar, mengantuk sama sempat demam.. tapi sehari doang.. 😊 terus okeee.. heheh
ternyata sama ya efeknya 😁
Hapustinggal nunggu yg kedua nih, tanggal 29 Juli
Ehhhh kok sama tgl 29 juga.. wkwkwk
HapusPadahal efek vaksin begitu aja. Kok heran yah banyak yg nggak mau. Ditambah nggak dikit juga orang yg percaya kalau Covid itu settingan.. hhmmmm
Hahaha, emangnya gadget gitu pake setting settingan segala
Hapus:D
manusia pengen punya teknologi canggih, tp giliran teknologinya bs mendeteksi adanya virus, dia gak menerima keadaan.
Ambil vaksin jenis apa? Tahniah. Eh ke kena tunggu dos ke-2.
BalasHapusSaya dapat vaksin Sinovac
Hapussekarang tunggu dos ke-2
Insya allah hari Kamis lusa aku sekeluarga mau divaksin. Doain ya baik2 aja, mau SInovac sih. Kudu sehat lahir batin ya, makan yg bergizi, olahraga dll yang penting siap dan bismillaah.
BalasHapusPasti saya doain mbak smoga lancar, kondisi hrs bnr2 fit ya mbak, jujur aja ke petugas kesehatannya apa yg sedang dirasakan saat itu, biar lancar prosesnya. Kalopun nanti kata petugasnya melarang utk divaksin, mbak hrs nurut. Jangan memaksakan diri utk divaksin. Yg terpenting kondisi kesehatan tubuh saat itu.
HapusYang aku rasakan habis vaksin cuma sedikit gliyeng (seperti klo lagi darah rendah) tapi cuma sebentar saja. Setelah diajak berbaring, sudah lebih enakan kok. Keluhan lainnya cuma mengantuk. Efek mengantuk ini aku rasakan sampai 3 hari setelahnya. Sukses deh setiap malam jam 9 sudah tidur hahaha, yatapi bagus juga deh pikirku, biar istirahat cukup. Setalahnya aman-aman saja kok.
BalasHapusSemoga dengan vaksin aku sudah melindungi diri dan keluargaku ya, amin. Stay safe teman2 ;)
Aamiin... yuk buat tmn2 blogger, gak perlu takut utk divaksin. Jangan termakan oleh berita2 hoax yg menyesatkan. Ingat keluarga. Jika bkn utk diri sendiri, pikirkanlah keluarga. Apalagi jika tmn2 semua seorg pekerja yg tiap hari hrs keluar rumah meskipun ada PPKM. Wajib untuk divaksin.
HapusSelamat ya mbak Kartika, sudah ikut serta menyukseskan pemberantasan virus Covid di negara kita. Semoga pandemi ini segera berakhir.
Waduh, aku punya riwayat batuk pilek nih, tapi udah lama sebulan lebih sih.😄
BalasHapusKalo diabetes Alhamdulillah tidak ada, begitu juga sakit jantung, tapi sayangnya disini belum ada vaksinasi gratis.
Katanya yang habis di vaksin dapat hadiah ayam atau kambing, betul enggak mas? 😆
Dapat hadiah emas 1 kg Mas Agus.. wkwkwk 😅🤣🤣
Hapus@Bayu: iya dpt emas... tp ngambilnya ke Bank...
Hapus.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bank Udin 🤣🤣
@Agus: katanya sih dpt kambing.... kambing hitam mas, tp nunggu kambingnya divaksin dulu, sayangnya ampe skrg profesor yg bikin vaksin kambingnya gak ada tuh... jd piye toh? 🤣
HapusWah lumayan dapat kambing hitam , buat makan makan kalo lagi laper.😁
Hapus@Agus:
Hapuskambingnya divaksin dulu mas...
alhamdulillah
BalasHapussudah divaksin
Alhamdulillah...
HapusMas Hans udh belum nih???
Sebenarnya bukan vaksinnya yang aku takutin selama ini ataupun yang nyuntiknya nanti, tapi yang aku takutin mah jarum suntiknya :'
BalasHapusSeandainya vaksin bisa diminum hahahaha, tapi rencana dalam waktu dekat aku bakal daftar vaksin sih ^^
tenang aja mas, jgn ngliat jarumnya donk, liat petugas kesehatannya ajah, cantik2 loh... hehe :D
HapusGimana kalo dokter yang nyuntik brewokan mas, kan ngga semua yang nyuntik cewek.😆
Hapus@Agus:
Hapusih mas Agus nih, saya kan gak nyuruh ngliat yg nyuntik, tp liat petugas kesehatan yg cantik2 tuh... sebelah kanan ato kirinya gitu, kalo yg didepan brewokan sih ya jangan diliat, bisa2 tambah nyeri nyampe ke tulang kena jarumnya... 🤣🤣
Kayaknya saya cuman mau kalau yang nyuntik pacar saya wkwkwk
Hapus@Sya-chan:
Hapushahaha, maunya tuh.. 🤣🤣
Wah efeknya sama dengan saya, mengantuk berat. Saya malah 2 hari mengalamai ngantuk berat dan sesekali bangun. Saya Divaksin Astra Zeneca, yang katanya ada yang sampai demam. Saya efeknya ngantuk seperti Mas Wawan. Semoga senantiasa sehat.
BalasHapusTp saya vaksinnya Sinovac Mas, ternyata efeknya hampir sama ya... katanya Astrazeneca itu lbh bgs mas, Mas Eko beruntung sekali dpt yg itu. ^_^
HapusTp yg terpenting kita sudah turut andil dlm upaya memberantas covid, semoga kita semua diberi kesehatan selalu, aamiin
Semoga pandemi segera pergi
BalasHapusAamiin...
Hapushalo mas salam kenal :)
BalasHapushaha aku pun juga punya pikiran horror berlimpah sebelum di vaksin
bahkan sehari sebelumnya bener-bener kayak pasrah nyerahin nyawa ke dokter yang nyuntik 😆
lam knl jg mbak.. :)
Hapushaha, sama kyk saya. Pasrah disuruh Boss... kalo gak disuruh mungkin gak bakal mau divaksin
Terima kasih Gan, sudah berbagi pengalaman yang bermanfaat. Jadi semakin teredukasi bahwa Vaksin itu sebenarnya Baik hehehe
BalasHapusVaksin dibuat itu kan tujuannya utk membantu tubuh kita menciptakan antibodi. Jika terjadi hal2 lain, pasti dipicu oleh faktor lain juga. Tubuh yg sehat seharusnya tdk akan bermasalah apapun. Jd kalo mas Teddy udh yakin tubuhnya sehat, knp takut utk divaksin??? Yuk vaksin mas, kesempatan tdk akan datang 2x loh
HapusInsya Allah Mas
HapusTerima Kasih saran & masukannya.
Sama2 mas Teddy ^_^
Hapussemoga mas dan keluarga sehat selalu
Saya juga takut di-vaksin mas, soalnya liat orang lain yang udah vaksin jadi demam.
BalasHapussebenarnya itu bkn hal yg asing kan mbak. kita liat saja dr efek bayi setelah diimunisasi. Ada yg mengalami demam kan? Imunisasi pada bayi dgn pemberian vaksin saat ini, sebenarnya gak jauh beda, yaitu memicu pembentukan antibodi terhadap suatu penyakit. Kalo mereka yg bnr2 sehat, proses efeknya gak akan lama kok.
HapusAku juga pertama takut banget karena mendengar issue-issue diluar sana yang aneh-aneh, tapi setelah mencoba mendaftar dan di vaksin ternyata lebih enteng dan bebas serta aman-aman aja sampai sekarang. Jadi sehat dan terjaga hihi
BalasHapusAlhamdulillah...
HapusSyukur sudah dapat suntikan vaksin. Semoga yang baik baik ajaa deh..semoga segera covid berakhir. aaminn..
BalasHapusAamiin, alhamdulillah, sampe detik ini baik2 saja, malah badan lbh terasa segar.
HapusYes, the vac.cination produce some side effects in different people. I am lucky I only had slight fever and body aches. The anti-vaxxers really do not believe in vaccination. Each to his own i guess, we should not judge others
BalasHapusYes, you right. Each to his own, we should not judge others
HapusSaya belom vaksin dong, masih berputar dalam ketakutan sendiri dengan jarum suntik, mana saya harus sendirian, paksu antivaks.
BalasHapusMana anak-anak mau ga mau harus diajak dah, hiks
Saya juga jujur mbak Rey, takut sama jarum suntik, makanya pas disuntik tuh matanya merem2 gitu, hehe... :D
HapusSetelah baca pengalamnya mas penghini 60 ternyata vaksinasi tidak sehoror yang diberitakan. Makasih lho mas infonya.
BalasHapusPokoknya kalo Mbak Srie merasa badan mbak itu sehat, saya sarankan segera vaksin. Gak ada ruginya. Malah hasilnya akan jauh lbh baik.
Hapus50 juta manusia mati karena tidak ada vaksin saat flu Spanyol yang lalu.
BalasHapusRatusan juta manusia mati, sebelum ditemukan vaksin cacar.
Nah loh... jadi vaksin itu bukan utk ditakuti. Justru org2 yg menebar hoax itulah yg hrs kita beri pelajaran.
HapusSekarang orang berbondong-bondong mau divaksin
BalasHapusSetelah adanya atau kewajiban punya sertifikat vaksin :D
hehehe... :D
Hapusterpaksa ya mas
Saya belum vaksin. Tadi mau vaksin eh keabisan quotanya. Lagi susah nih quota nya abis mulu.
BalasHapuswaduh...musti ditambah lagi tuh quotanya..
Hapusapa kebanyakan streaming kali ya jd cpt abis, hehehe... :D
tenang aja mas Uyo, pasti kebagian kok.
awal awal mau vaksin aku juga berat hehe, kebanyakan konsumsi berita soalnya, jadi parno
BalasHapusakhirnya berangkat juga dan sempet konsul ke dokternya kalau pas divaksin lagi batuk dan ternyata boleh
waktu itu aku dapet astra vaksinya, dan nggak merasakan efek apa apa
tiap orang sepertinya beda beda ya efeknya
pokoknya stay healhty dan prokes kemana-mana
wah, dpt astra, hebat, katanya vaksin astra lbh bgs tuh mbak.
Hapussoal efek jls beda2 donk, lain orang pasti lain juga efeknya.
yg penting Alhamdulillah udh dpt vaksinnya. Karena kesempatan gak akan dtg 2x.
Parabéns por ter se vacinado! É o melhor a se fazer nestes dias difíceis! Eu praticamente não senti nada quando me vacinei, o braço só ficou um pouco dolorido. Por aqui tem muitas fake news, eu acredito na ciência.
BalasHapus👍😃
Fico feliz em saber que você também foi vacinado. É verdade que há muitas notícias falsas que nos assustam sobre a vacinação. Não dê ouvidos às notícias!
HapusSaudações a toda sua família
Wkwkwk... Kok mirip sih Kak? Aku dulu juga ogah-ogahan dan memang sengaja menghilangkan diri sejak Februari dari vaksin. Eh, waktu kloter terakhir bulan Juni kemarin HRD langsung berdiri tepat di hadapanku untuk memintaku vaksin. Ya udah, nurut daripada dikenakan sanksi berat.
BalasHapusHaha... Akhirnya ya vaksin. Kayaknya Kakak pake AZ deh vaksinnya, soalnya hanya AZ yang parah efek sampingnya.
Aku sendiri pake AZ.
tp ditulisanya sih vaksin Sinovac tuh... ^_^
Hapussebenarnya gak parah, la wong besok paginya seger lg kok, ilang semua efeknya kyk kembali normal aja.
sama dong efeknya ke saya...banyak yang gak berani di vaksin juga klo disini
BalasHapuswaduh, knp gak berani mas? udh termakan berita hoax kali ya... #sedih
Hapusselain di vaksin tetap harus patuhi protokol dan harus jaga diri baik-baik karena kesehatan tubuh sendiri terletak pada kita
BalasHapusbetul banget itu... #jempol dua
HapusSo great post
BalasHapusKisses
www.pimentadeacucar.com
Thank you Juliana ^_^
HapusSaya alhamdulillah sudah divaksin mas, di bulan maret lalu, dari perusahaan jg hhee
BalasHapusAlhamdulillah... trs gmn, baik2 aja kan mas?
HapusI hope more people will be vaccinated soon ❤
BalasHapusI hope so ^_^
Hapusrespon tiap orang beda-beda ya. saya belum vaksin nih. masih nunggu dijadwalkan..
BalasHapusJelas beda, kan masing2 tubuh beda metabolismenya.
HapusAku belum vaksin
BalasHapusNamun yakin
Semoga sehat selalu terjamin
Aamiin
Hapussaya baru balik dari pusat vaksin. bawa opah saya sebab turn dia cucuk vaksin hari ini. sebenarnya kita banyak dimomokkan dengan perkara yang negatif berbanding positif tentang vaksin ini. sebab itulah ramai yang fikir ia menakutkan
BalasHapusbetul sekali mbak Anies, banyak berita hoax yg membuat pikiran kita jadi berasa horor dan takut utk vaksin, padahal belum tentu kebenarannya
Hapusp/s mas, saya ingin minta maaf sebab baru berkesempatan BW ke sini. lagi 1, tentang hadiah yang saya nak beri itu, ada halangan sebenarnya. hadiah sudah siap dibeli. saya sangkakan pihak pos malaysia sudah buka international delivery. rupanya limited. bila saya tanya officer, mereka kata, 1 parcel ke indonesia saya harus membayar RM100 (Rp+-342.000). sedangkan saya ada 6 parcel untuk dihantar kepada kawan-kawan di sana termasuk mas. sebelum covid banyarannya cuma RM12 sahaja. jadi saya terpaksa tangguh dahulu sampailah pihak pos malaysia buka service mereka seperti sebelum ini. saya minta maaf banyak2 ya mas...������
BalasHapustidak apa2 mbak, saya maklumi keadaan sedang seperti ini. Semoga saja keadaan kembali normal lagi dalam waktu cepat
HapusSaya belum vaksin karena takut efek samping dan suntik nya hehe tp ternya gak seseram kata org2 yh kak,,, tp tergantungsih ketahanan tubuh katanya kalo lemah yh pasti bakal dpt efek samping
BalasHapusyang penting harus jujur mas ke petugas yg mau nyuntiknya, jangan sedang sakit, tp gak bilang... apalagi kalo sakitnya tuh sakit hati ditinggal pacar, hrs jujur juga, hehe... :D
HapusSudah vaksin juga ya mas? Sama, saya juga. Kalau saya efek setelahnya juga ngantuk dan lapar. Hehe, tapi malamnya pusing dan mual, plus badan pegel-pegel dan linu. Tapi aman kok, asal kita tahu kondisi tubuh kita sebelum di vaksin. Oiya, saya menggunakan Vaksin Sinovac. Salam sehant mas "60"
BalasHapusAlhamdulillah, sudah divaksin juga ya mas? Semoga sehat selalu ya... ^_^ gak horor kan???
HapusKalo saya kemarin efeknya cuma pusing ringan aja sih Mas.
BalasHapusHarusnya hari ini vaksin tahap kedua, tapi malah vaksinnya abis. 😑
Wah, alhamdulillah ya mas udh vaksin dosis 1, pusing emang efek umum yg dirasain, plus ngantuk katanya.
HapusInsyaAllah kalo kuotanya cukup, saya vaksin dosis kedua tanggal 6 Agustus.
tumben blom ada updatean mas?
BalasHapusWah, ada yg kangen nih rupanya, hehe... :D
HapusMbak Mbul gmn kabarnya sehat????
soal updatean insyaAllah lagi digarap, plus nanti saya ceritain juga knp akhir2 ini jadi jarang update.
Selamat udah divaksin ya, saya, bunda, dan keluarga belum divaksin dan belum siap divaksin .ya, vaksin kan juga harus siap mental dan fisik sedangkan kami sering drob makhlum kami juga baru saja kehilangan ayah tercinta. Sehat selalu kawan, sukses juga untuk blognya.
BalasHapusTurut berduka untuk ayah tercintanya...hiks..
Hapussemoga tdk terlarut dlm kesedihan.
Yuk vaksin mbak, mumpung ada kesempatan. Tdk usah berpikir yg mcm2.. asalkan badan kita sehat, pasti gak masalah utk divaksin. Saya doain terbaik untuk mbak dan keluarga. Semoga sehat selalu.
semoga kita sama2 capai herd immunity dan bebas daripada pandemik ini
BalasHapusaamiin...
HapusJujur ya aku malah seneng ngalamin efek kIPI selesai vaksin, Krn menandakan vaksinnya bener bekerja :D. Walopun yg ga ada kIPI bukan berarti ga bgs, mungkin daya tahan tubuhnya kuat banget. Itukan yg aku rasain pribadi :D.
BalasHapusKantor suamiku juga tegas mas, wajib vaksin, atau akan ada SP buat staff yg ga mau padahal bisa vaksin. Beda cerita kalo tidak memungkinkan secara medis yaaa. Baguslah, jadi staff nya yg awal pada ga mau, JD bergerak vaksin semua :p.
Aku yg kedua tgl 30 Agustus besoook. Ga sabar. Pake AZ sih makanya lumayan lama yg kedua. Udh siap2 dengan KIPI nya :p
iya sih betul jg, kalo ada kipi berarti itu vaksin beneran yg masuk, hehe... bkn abal2 :D
HapusAlhamdulillah, yg kedua udh saya jalanin mbak tgl 6 Agustus kemarin.
Semoga lancar ya mbak vaksin keduanya ^_^
salam sehat selalu