Advertisement
Penghuni-60 | Hampir Saja Tertipu Oleh Modus Telkomsel Poin
Seperti janji saya di postingan sebelumnya, bahwa di postingan terbaru ini akan saya bagikan cerita seru yang saya alami setelah kartu ponsel As saya berubah dari prabayar menjadi pascabayar. Kejadiannya terjadi hanya selang dua minggu saja dari waktu kartu pascabayar tersebut aktif. Cukup aneh, karena selama puluhan tahun saya memegang kartu As saya yang masih prabayar tidak pernah mengalami hal ini, tapi kok begitu berubah menjadi pascabayar langsung mengalaminya.
Baca Juga:
Awal kejadiannya saya di hubungi oleh seseorang dengan nomor ponsel yang tidak dikenal di ponsel saya, alias nomor baru. Ia mengaku-ngaku dari pihak Telkomsel. Biasanya setiap kali ada orang yang menghubungi saya dengan nomor yang belum saya kenal, saya tidak pernah mengangkatnya. Maka telpon pertama pun tidak saya angkat, begitu pun yang kedua kalinya. Tapi pas ia menghubungi lagi yang ketiga kalinya, karena penasaran saya pun mengangkatnya.
Catat baik-baik pesan peringatan diatas! ---------
Orang tersebut (suaranya seperti bapak-bapak) mengaku dari pihak Telkomsel yang menanyakan ke saya mengapa katanya saya tidak pernah menggunakan poin saya yang sudah banyak? Memang sih, masuk akal, karena selama ini saya tidak pernah tahu menahu tentang poin yang saya miliki, bahkan tak pernah mengecek ataupun menukarnya dengan hadiah-hadiah yang ditawarkan. Maka obrolan kami pun mulanya ‘nyambung’.
Ia bilang bahwa Telkomsel poin yang saya miliki sudah mencapai ribuan dan bisa ditukarkan dengan gratis tagihan selama 3 bulan. Bayangin aja, siapa yang gak ngiler dengan tawaran gratis seperti itu. Saya pun segera menerimanya. Saya mengiyakan ingin ditukar dengan gratis tagihan tersebut, tapi si penelpon tersebut katanya memerlukan sebuah kode yang terkirim melalui sms ke ponsel saya untuk mengaktifkannya. Dari sinilah, kewaspadaan saya muncul, insting kecurigaan saya mulai datang. Kok pihak telkomsel kenapa memerlukan kode-kode tersebut segala? Akhirnya, sebelum saya memberikan begitu saja nomor kode yang ada di sms, saya memberondongnya terlebih dulu dengan beberapa pertanyaan, diantaranya, “Kalo bapak dari Telkomsel, kok nelponnya pake nomor hape sih? Trs tadi pas saya tanya siapa nama saya, kok bapak nyebutinnya salah?” Jawaban si bapak itu tetep aja tidak membuat saya puas, itu hanya alasan-alasan yang dibuat-buat. Pada detik itu juga, saya udah menetapkan bahwa, diri saya saat itu sedang ingin ditipu, dan penipunya lagi ngobrol sama saya. Maka saya kerjain aja dengan memperpanjang obrolannya. Dan saya tutup, dengan permintaan ijin bahwa saya ingin mengecek terlebih dahulu jumlah poin saya ke Grapari. Jawab bapak itu, “Silahkan mas, waktunya udh terakhir ya, jd harap cepet-cepet.” Saya jawab lagi,”tenang aja Pak, Graparinya ada di samping rumah saya kok.” Hahaha…
Lalu telponnya terputus…
Bergegas saya melacak melalui Google, dengan keyword “Penipuan Telkomsel poin” dan benar saja yang muncul banyak sekali berita-beritanya, dan konon katanya pernah juga ada seorang wanita yang berhasil tertipu hingga puluhan juta. Alhamdulillah… saya bersyukur kepada Tuhan bahwa saya masih diberi peringatan untuk tetap waspada.
Gambar diatas adalah screenshoot SMS yang saya terima saat itu, kode yang tercantum itu adalah kode penting, jangan berikan ke siapapun! ---------
Jadi, sebenarnya yang mereka lakukan itu simple, kode yang kita berikan kepada mereka saat mereka memintanya itu adalah kode OTP yang merupakan kode informasi khusus yang dikirimkan melalui aplikasi ketika akan log in ke aplikasi My Telkomsel milik kita. Nah, saat mereka berhasil, mereka akan mengacak-acak isi akun kita seenaknya.
Untuk itu, saya berikan tips cara agar Anda dapat menghindari penipuan serupa, lakukan langkah-langkah berikut:
Nah, itulah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan yang saya peroleh dari beberapa artikel di mbah Google untuk mencegah penipuan terjadi. Akhir kata, setelah saya penasaran mengecek berapa sih jumlah poin yang saya miliki, eh ternyata, jumlahnya cuma 5 poin doang, hahaha… ribuan dari mana… saya ketawa sendiri, sambil saya sms tuh penipu.
Semoga cerita ini bermanfaat untuk kita semua, sebagai pembelajaran, karena pengalaman adalah guru. Happy Blogging…
*******
Artikel Menarik Lainnya:
Seperti janji saya di postingan sebelumnya, bahwa di postingan terbaru ini akan saya bagikan cerita seru yang saya alami setelah kartu ponsel As saya berubah dari prabayar menjadi pascabayar. Kejadiannya terjadi hanya selang dua minggu saja dari waktu kartu pascabayar tersebut aktif. Cukup aneh, karena selama puluhan tahun saya memegang kartu As saya yang masih prabayar tidak pernah mengalami hal ini, tapi kok begitu berubah menjadi pascabayar langsung mengalaminya.
Baca Juga:
- Cara Memulihkan Kembali Nomor Kartu As Yang Hangus
- 2020 Vaksin Bagi Era Anthropocene; 2021 Vaksin Covid-19
Awal kejadiannya saya di hubungi oleh seseorang dengan nomor ponsel yang tidak dikenal di ponsel saya, alias nomor baru. Ia mengaku-ngaku dari pihak Telkomsel. Biasanya setiap kali ada orang yang menghubungi saya dengan nomor yang belum saya kenal, saya tidak pernah mengangkatnya. Maka telpon pertama pun tidak saya angkat, begitu pun yang kedua kalinya. Tapi pas ia menghubungi lagi yang ketiga kalinya, karena penasaran saya pun mengangkatnya.
Orang tersebut (suaranya seperti bapak-bapak) mengaku dari pihak Telkomsel yang menanyakan ke saya mengapa katanya saya tidak pernah menggunakan poin saya yang sudah banyak? Memang sih, masuk akal, karena selama ini saya tidak pernah tahu menahu tentang poin yang saya miliki, bahkan tak pernah mengecek ataupun menukarnya dengan hadiah-hadiah yang ditawarkan. Maka obrolan kami pun mulanya ‘nyambung’.
Ia bilang bahwa Telkomsel poin yang saya miliki sudah mencapai ribuan dan bisa ditukarkan dengan gratis tagihan selama 3 bulan. Bayangin aja, siapa yang gak ngiler dengan tawaran gratis seperti itu. Saya pun segera menerimanya. Saya mengiyakan ingin ditukar dengan gratis tagihan tersebut, tapi si penelpon tersebut katanya memerlukan sebuah kode yang terkirim melalui sms ke ponsel saya untuk mengaktifkannya. Dari sinilah, kewaspadaan saya muncul, insting kecurigaan saya mulai datang. Kok pihak telkomsel kenapa memerlukan kode-kode tersebut segala? Akhirnya, sebelum saya memberikan begitu saja nomor kode yang ada di sms, saya memberondongnya terlebih dulu dengan beberapa pertanyaan, diantaranya, “Kalo bapak dari Telkomsel, kok nelponnya pake nomor hape sih? Trs tadi pas saya tanya siapa nama saya, kok bapak nyebutinnya salah?” Jawaban si bapak itu tetep aja tidak membuat saya puas, itu hanya alasan-alasan yang dibuat-buat. Pada detik itu juga, saya udah menetapkan bahwa, diri saya saat itu sedang ingin ditipu, dan penipunya lagi ngobrol sama saya. Maka saya kerjain aja dengan memperpanjang obrolannya. Dan saya tutup, dengan permintaan ijin bahwa saya ingin mengecek terlebih dahulu jumlah poin saya ke Grapari. Jawab bapak itu, “Silahkan mas, waktunya udh terakhir ya, jd harap cepet-cepet.” Saya jawab lagi,”tenang aja Pak, Graparinya ada di samping rumah saya kok.” Hahaha…
Lalu telponnya terputus…
Bergegas saya melacak melalui Google, dengan keyword “Penipuan Telkomsel poin” dan benar saja yang muncul banyak sekali berita-beritanya, dan konon katanya pernah juga ada seorang wanita yang berhasil tertipu hingga puluhan juta. Alhamdulillah… saya bersyukur kepada Tuhan bahwa saya masih diberi peringatan untuk tetap waspada.
Jadi, sebenarnya yang mereka lakukan itu simple, kode yang kita berikan kepada mereka saat mereka memintanya itu adalah kode OTP yang merupakan kode informasi khusus yang dikirimkan melalui aplikasi ketika akan log in ke aplikasi My Telkomsel milik kita. Nah, saat mereka berhasil, mereka akan mengacak-acak isi akun kita seenaknya.
Untuk itu, saya berikan tips cara agar Anda dapat menghindari penipuan serupa, lakukan langkah-langkah berikut:
- Jangan berikan kode kredensial berupa kode OTP atau verifikasi atau password kepada siapapun.
- Jangan berikan nomor kartu kredit kepada orang yang tidak dikenal bahkan jika itu sahabat Anda sendiri
- Segera memblokir akun kartu kredit jika ada mutasi transaksi yang mencurigakan.
- Kroscek ke nomor layanan pelanggan Telkomsel 08071811811 atau 188 atau +628110000333 jika sedang berada di luar negeri jika ada aktivitas yang mencurigakan.
- Pengguna bisa menghubungi *323*20# untuk membuat penipu otomatis 'terdepak' dari aplikasi.
Nah, itulah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan yang saya peroleh dari beberapa artikel di mbah Google untuk mencegah penipuan terjadi. Akhir kata, setelah saya penasaran mengecek berapa sih jumlah poin yang saya miliki, eh ternyata, jumlahnya cuma 5 poin doang, hahaha… ribuan dari mana… saya ketawa sendiri, sambil saya sms tuh penipu.
Semoga cerita ini bermanfaat untuk kita semua, sebagai pembelajaran, karena pengalaman adalah guru. Happy Blogging…
Artikel Menarik Lainnya:
FOLLOW and JOIN to Get Update! |
Advertisement |
Informasi ysng sangat bermanfaat. Terima kasih, Mas. Saya sering dapat SMS menyuruh tukar poin. Tapi tak pernah saya gubris. Sekalipun nomornya bertulis telekomsel. Pernah saya tes sekali. Waktu itu masih pakai hp jadul. Baru beli (2003). Dapat sms katanya saya menang hadiah jutaan rupiah. Pengirimnya nomor telkosel. Entah mengapa tergerak hati saya nekan nomornya lumayan lama. Akhirnya keluar nomor umum. Bukan nomor telkomsel.
BalasHapuswah, mbak punya pengalaman lain ya? mksh mbak udh berbagi pengalamannya disini.
HapusKudu hati2 sekarang mah mas, Banyak penipuan2 online yang sudah pada profesional demi menjerat calon korban2nya..Bahkan mengatasnamakan perusahaan besar.
BalasHapusThanks juga info bermanfaatnya nih mas.😊
Iya sob, byk cara dan celah, apalagi skrg makin byk jg teknologi canggih, bisa merubah seseorg menjadi hacker dgn cpt
HapusSetahu saya, poin Telkomsel itu per tahun. Jd bila ga ditukar undi2 HEPI atau dipakai utk yg lain, dia akan otomatis hangus per tgl 31 Des.
BalasHapusYah intinya kita harus waspada selalu. Dan semoga bapak yg niat nipu cepat dpt hidayah
Nah, itu dia, makanya saya jg agak kaget pas diksh tahu poin saya udh nyampe ribuan, wow bgt kan! apalagi utk saya yg gak pernah mengeceknya. Nyaris aja bikin saya sial.
Hapuskudu lebih ati2 nih,penipuan sekarang nyasar kode otp ya
BalasHapusiya sob, skrg makin byk aja ide2nya, kalo mereka bs akses akun kita, bahaya, bisa2 kita nerima tagihan byk dari berbagai tempat. Seperti yg dialami wanita korban yg saya ceritain itu.
HapusIya modus beginian emang sering banget. Pura2nya nukar poin nanti minta kode.. kalo kodenya dikasih bahaya banget
BalasHapusjelas bahaya sob.. jangan sampe lengah teriming-iming dgn hadiahnya. padahal yg mereka targetkan diawal cm minta kodenya. untuk mengakses akun kita.
HapusWah, saya perhatikan kalau hadiahnya tidak muluk2 bisa hampir kejebak ya bang.. bayangin misal dapat mobil, rumah palingan saya ga percaya.. tapi kalau misal cumabebas tagihan 3 bulan, atau hadiah 500rb gitu.. kemungkinan saya agak lebih percaya :))
BalasHapusitu dia bang, jujur saya hampir bnr2 percaya, untung Tuhan msh mengingatkan saya, saya segera sadar. hampir kyk hipnotis gitu, awalnya saya ngerasa biasa2 aja, gak sempet berpikir mcm2..
HapusI follow your great blog friend!!
BalasHapusThank u my friend... ^_^
Hapushave a nice day
Aku juga pernah di telepon sama nomor tidak dikenal seperti itu, bukan Telkomsel tapi shopee, sama minta kode otp segala, ya jelas tidak aku kasih lah.
BalasHapusternyata modus ini bisa diterapin disegala tempat ya...
HapusSaya pernah ketipu mas, via WA. Mengaku teman akrab saya, meminjam sejumlah uang untuk berobat ibunya. Saya transfer, ternyata masih nyolot minta lagi. Dan setelah saya cek rekening dan namanya berbeda, barulah saya tersadar bahwa tertipu.
BalasHapuswah ini sih udh keterlaluan bgt mas.. laporin nomor rekeningnya mas.. ke pihak bank
Hapusngeri banget ya jaman sekarang, nyari uang harus menipu gitu >o<
BalasHapusiya mbak... teknologi makin canggih, hrs bisa memilih mana yg bnr dan yg salah, kasian mereka2 yg gaptek
HapusParece que te fue bien te mando un beso
BalasHapusGracias JP
Hapusnampaknya perkara sebegini belum berakhir lagi... di sini (Malaysia) pun sama juga kesnya...
BalasHapusDi Malaysia juga ya?
Hapusp/s mana button Follow ya?
BalasHapusbuat teman2 yang mencari kolom follow blog ini, ada di halaman Beranda, telusuri bagian bawah blog
Hapusbenar sekali kode otp itu sangat rahasia, apalagi kalo nomor tersebut terhubung dengan m banking, bahaya banget
BalasHapusNah, itu dia, bisa2 jebol deh...
Hapusiya sob, itu nomor yg bnr2 rahasia, kalo bukan qt yg pake, jgn pernah diksh ke siapapun.
BalasHapusterimakasih infonya ya Mas
BalasHapusSering banget dapet sms modus-modus gitu, tapi ga pernah saya gubris sih. Apalagi kalau ada panggilan masuk dari nomor yang saya ga kenal pasti sayaa cuekin.
iya mbak, saya jg sebenarnya sama, kalo ada nomor yg telp tdk dikenal, gak pernah saya angkat. Mungkin ini memang sekedar utk pelajaran bagi saya pribadi, setidaknya dengan mengangkat telponnya saya jadi tahu kan?
Hapusmodus yang tak pernah berhenti....
BalasHapushave a wonderful day
yup, karena kejahatan ada dimana-mana
Hapusmakasih nih mas, supaya aku juga turut waspada kalau ada tawaran tawaran yang mengatasnamakan suatu brand tapi ternyata modus pihak pihak tertentu...semoga pengalaman ini bisa menjadi referensi bagi yang lain yang mendapatkan pengalaman serupa supaya tidak bingung hehe
BalasHapusSama2 mbak, semoga bermanfaat
HapusHaloo mas. Waaah bener yaa penipu dimana mana gitu. Waspada kalo ada yg meminta kode otp. Kadang jg ada modus yg mau bajak wa kita
BalasHapusHalo sob, betul sekali itu sob, WA skrg menjadi target empuk para pembobol melalui OTP
HapusModus penipuan memang sekarang macem2 yaa. Yg berkedok sebenernya minta OTP ini juga sering. Untung mas udah waspada duluan..
BalasHapusKlo aku itu pernah juga minta OTP gopay. Paling parah pernah OTP kartu kredit. Aku langsng blokir kartu n inta kartu baru krna khawatir ada yg salah gunakan..
Nah, kejadian seperti itu pernah dialami mbak oleh seorang wanita, penipu berhasil membobol bukan hanya akun telkomselnya saja melainkan kartu kreditnya, hingga mencapai kerugian puluhan juta.
HapusWaduh koq malah pasca bayar Jd rentan ya? Soalnya saya sering curiga nomor tersebar saat kita suka isi ulang di counter HP biasa.
BalasHapusyg penting hrs bisa jaga keamanan kode OTP aja kok mbak... jgn diberikan ke sembarang orang.
Hapusnggak cuman kode otp soal perbankan aja ya, kode otp poin telkomsel pun bisa disalahgunakan
BalasHapusdulu aku mikirnya hanya soal perbankan aja
sekarang kalau dapet kode kode otp dan sejenisnya jangan dikasih siapa siapa, apalagi telpon dari orang nggak jelas
kalau soal telepon dari nomor hape sering banget aku terima, ngakunya dari bank A,B. cuman heran aja kenapa pake nomer hape, pas aku tanya katanya itu nomer kantor
waspada aja mbak, penipuan skrg makin pinter caranya.
HapusPenipuan zaman sekarang makin aneh aja ya, makanya saya sekarang tuh males angkat telepon atau wa call yang gak jelas nomornya, jadinya saya instal aja tuh aplikasi yang bisa indentifikasi nomor hp semacam Truecaller atau Getcontact :)
BalasHapussaya mlh baru tau mbak ada aplikasi semacam itu, maklum hp saya jadul udh gak muat lagi diisi aplikasi baru
HapusKode rahasianya kenapa dibagi, Mas? wkwk, sudah tidak valid lagi ya?
BalasHapusKita memang harus waspada kepada orang yang mengaku-ngaku dan minta kode yang dikirim lewat SMS.
belum mbak... belum sya kasih lah kode rahasianya. kalo kejadian ya, bisa2 jebol tagihan saya nanti.. gak bisa ngeblog deh..
HapusAku jrg angkat memang nomor2 telp ga dikenal :D. Kalo urusan tsel ato Indosat ku, aku prefer DTG lgs ke service centernya kalo memang ada masalah. Jd bicara lgs. Lagian g jauh dr rumah.
BalasHapusKalo urusan perbankan, aku juga ga suka tuh di telp Ama staff bank. Krn aku udh bilang di awal, aku hanya mau dihubungin Ama Relationship Manager yg handle rekeningku di bank. Jd kalo ada apa2 yg ptg, hrs RM nya yg nelpon aku. Ini semua utk menghindari telp2 penipuan td mas.
oh seperti itu ya mbak...boleh juga tuh diterapin.. mksh mbak sharingnya
Hapuskode rahasia memang cuma boleh kita dan Tuhan saja yang tau. Jangan kasih tau orang laiiinn. Kalo engga, yaudah deh habiiss kena tipu huhuhu
BalasHapusbetul banget.. waspada lbh baik, jgn tergiur oleh iming2 apapun
Hapus